PARMOUT,MERCUSUAR – Menteri Kelautan dan perikanan (KP), Edhy Prabowo meminta agar tidak akan ada lagi kriminalisasi terhadap nelayan pribumi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) khususnya, Indonesia pada umumnya.
Hal itu ditegaskan Menteri saat memperkenalkan diri dan rombonganya serta sambutan di Pantai Mosing, Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Selasa (9/6/2020).
Dikatakanya, jika ada nelayan yang menangkap ikan dengan cara yang salah, sebaiknya dilakukan pembinaan. Hal itu agar kedepan nelayan bersangkutan tidak kembali megulangi perbuatannya.
Kecuali, sambung Menteri, nelayan tersebut melakukan tindak pidana penyelundupan narkoba.
Terkait dengan hal tersebut, kata Menteri, pihaknya sengaja datang dengan membawa empat Direktur Jendral (Dirjen), yakni Dirjen Perikanan dan Budidaya, Slamet Soebjakto; Dirjen Perikanan Tangkap, Zulfichar Moechtar; Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Aryo Hanghono; serta Dirjen Pengawasan, TB Haeru.
“Terima kasih Pak Bupati Parigi Moutong, tempat ini sangat sejuk karena adanya tanaman mangrove. Ini bisa lebih dikembangkan lagi demi kelestarian laut kita,” kata Menteri Edhy.
Diketahuia, Menteri KP, Edhy Prabowo bersama rombongan tiba di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Selasa (9/6/2020) sekira pukul 15.00 Wita menggunakan helikopter. Rombongan mendarat di lapangam sepakbola Tugu Khatulistiwa disambut Bupati Parmout, H Samsurizal Tombolotutu.
Ketika tiba di Pantai Mosing rombongan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sesuai dengam protokol kesehatan.
Sesuai jadwal, Rabu (hari ini, 10/6/2020), rombongan Menteri KP, Edhy Prabowo melakukan peninjauan tambak udang Di Desa Tomoli Selatan, Kecamatan Toribulu dan menuju Desa Sijoli, Kecamatan Moutong untuk peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti sekaligus melihat fasilitas PT Parigi Aqua Kultur Prima Udang. TIA