Milad Nasyiatul Aisyiyah, Perkuat Pengetahuan Agama dalam Membina Keluarga

Foto bersama usai gelaran Milad ke-96 Nasyiatul Aisyiyah, di aula BPMP Sulteng, Minggu (30/6/2024). FOTO: MISBACH/MS

PALU, MERCUSUAR – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PW NA) Sulteng menggelar resepsi Milad ke-96 organisasi tersebut, di Aula Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulteng, Minggu (30/6/2024).

Pada kegiatan yang mengusung tema ‘Gotong Royong Mewujudkan Kemanusiaan Semesta’ tersebut, Ketua PW NA Sulteng, Rifka Yunita membeberkan resepsi Milad yang digelar di akhir bulan Juni, merupakan tindak lanjut instruksi dari Pimpinan Pusat (PP NA) untuk PW NA se-Indonesia.

Nantinya, puncak perayaan Milad NA secara nasional akan digelar di Yogyakarta pada 6 Juli 2024 mendatang.

“Sejarah berdirinya Nasyiatul Aisyiyah, tidak lepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah. Dengan tujuan untuk memajukan pendidikan kaum wanita muda,” jelas Rifka.

Pada Milad tahun ini, NA mengusung logo dengan menampilkan angka 93 dan 96. Angka-angka tersebut, jelas Rifka, merujuk pada usia NA berdasarkan tahun masehi (93 tahun) dan hijriyah (96 tahun). 

Dalam kegiatan milad kali ini, kata Rifka, meskipun dalam kondisi keterbatasan dana kegiatan, PW NA melakukan beberapa kegiatan, di antaranya adalah lomba penulisan esai, yang kemudian menghasilkan tiga pemenang, sehari sebelum kegiatan puncak.

Selanjutnya, seminar sehari yang bertajuk ‘Toxic Parenting, No Way’ yang dihadiri para peserta terdiri atas calon ibu, hingga beberapa ibu muda yang baru mengelola keluarga.

“Juga dilaksanakan konsolidasi daerah, yang menghadirkan peserta dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah dari beberapa kabupaten, di antaranya Kota Palu, Kabupaten Poso, Tolitoli, Buol dan Donggala,” ujar Rifka.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng, Moh. Amin Parakkasi dalam sambutannya memberikan apresiasi positif, terkait rangkaian kegiatan PW NA, yang dinilainya luar biasa, di tengah minimnya pendanaan, bahkan kegiatannya melibatkan banyak orang.

“PW NA ini menurut penilaian saya, bekerja dalam senyap, tidak harus berkoar-koar, bahkan sebelumnya saya dengar, dukungan dana yang minim. Namun, Alhamdulillah, bisa membuat kegiatan seminar dan konsolidasi daerah,” ujar Amin.

Pos terkait