PARMOUT, MERCUSUAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), saat ini telah memiliki alat untuk mendeteksi gempa bumi dan tsunami.
Alat tersebut merupakan bantuan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat.
Kepala BPBD Parmout, Abd Azis mengatakan bantuan tersebut merupakan sistem penerima Warning Receiver System (WRS) Client generasi ke II. WRS Client adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan BMKG Pusat untuk menyebarluaskan peringatan tsunami kepada lembaga perantara salah satunya Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) provinsi atau kabupaten .
Perangkat dan program WRS client yang dipasang BMKG Pusat di Kantor Pusdalops itu, katanya, dapat digunakan untuk menjalankan dua dari tiga fungsi utama Pusdalops. Fungsi tersebut, yakni menerima pesan peringatan tsunami dan menyebarluaskan peringatan serta arahan kepada masyarakat berisiko.
Olehnya itu, selain di Pusdalops daerah perangkat dan program WRS Client juga ditempatkan di lembaga perantara lainnya, antara lain PMI, Pemadam Kebakaran, Polri dan stasiun TV.
“Bersyukur Kabupaten Parmout mendapatkan alat tersebut dari sembilan titik yang ada di kabupaten/kota di Sulteng yang mendapatkanya,” jelas Abd Aziz di kantornya, Selasa (30/6/2020).
Adanya alat itu, lanjut Aziz, maka setiap kali terjadi gempa yang skalanya magnitudo 5 SR keatas akan langsung terbaca dan keluar pemberitahuanya, baik lokasi terjadi maupun apakah gempa tersebut menimbulkan tsunami atau tidak. Sehingga masyarakat akan langsung mengetahui dan dampak dari gempa bumi itu, khususnya masyarakt yang tinggal di daerah rawan bencana.
Ditambahkannya, kelebihan alat tersebut bisa disambungkan ke 15 handphone, sehingga nantinya mereka yang nomornya disambungkan ke alat tersebut dapat mengetahui lebih cepat informasinya.
“Bantuan dari BMKG Pusat ini juga diberikan ke sembilan kabupaten kota di Sulteng. Jika di nilai dengan uang, bantuan diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih,” tutupnya. TIA