Misi Dagang Sulteng-Kaltim, Transaksi Tembus Rp800 Miliar

SAMARINDA, MERCUSUAR – Transaksi ekonomi pada misi dagang dan investasi antara Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan Kalimantan Timur (Kaltim) disebut telah mencapai nilai antara Rp800 miliar hingga Rp900 miliar.

Hal itu diungkapkan kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Richard Arnaldo, pada acara Misi Dagang dan Investasi Sulteng-Kaltim, di salah satu hotel di Samarinda, Kamis (10/11/2022).

“Hingga pukul 11.00 WITA sebelum acara pembukaan, telah terjadi transaksi ekonomi senilai Rp800 hingga Rp900 miliar,” kata dia.

Dituturkan Richard, rincian transaksi yaitu antar-Perusahaan Daerah (Prusda) Pemprov senilai Rp660 miliar, Dinas Perkebunan dan Peternakan kurang lebih Rp30 miliar, Dinas Kelautan dan Perikanan kurang lebih Rp10 miliar, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bersama mitra kurang lebih Rp50 miliar, Dinas tanaman pangan kurang lebih Rp15 miliar perbulan, dan hingga akhir tahun ini akan tercatat transaksi Rp30 miliar, beras Rp60 miliar perbulan atau Rp120 miliar sampai dengan akhir tahun 2022.

Richard mengatakan misi dagang dan investasi Sulteng-Kaltim dilakukan untuk membangun kerja sama antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sulteng dan Kaltim, sebagai upaya menyejahterakan masyarakat kedua daerah melalui peningkatan usaha di berbagai bidang sesuai objek dan ruang lingkup masing-masing OPD.

Diungkapkan Ricard, komoditi yang diperdagangkan melalui temu bisnis tersebut berasal dari para pelaku usaha pedagang komoditas dari kedua daerah Sulteng-Kaltim yaitu hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, industri pariwisata termasuk UMKM dan ekonomi kreatif.

Sementara itu, Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura yang memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi tersebut menyampaikan hubungan perdagangan atara Provinsi Sulteng dan Provinsi Kaltim telah terjalin sejak zaman penjajahan Belanda.

“Oleh sebab itu, mari kita pertahankan dan lebih kita tingkatkan lagi, agar ke depan Sulawesi Tengah benar-benar menjadi wilayah penyuplai logistik untuk IKN,” kata Gubernur.

Ia juga menegaskan sangat setuju dan mendukung dibangunnya Ibu Kota Negara Baru di Kaltim. Dengan adanya misi dagang dan investasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian.

“Di mana neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak,” imbuh Gubernur.

Wakil Gubernur Kaltim, H. Hadi Mulyadi mengungkapkan krisis ekonomi global yang diprediksi akan terjadi, dapat disiasati dengan membangun perdagangan yang intensif antarprovinsi yang ada di Indonesia.

“Apa yang dilakukan oleh Sulawesi Tengah pada hari ini, adalah terobosan yang luar biasa untuk membangun ekonomi kita,” kata Hadi.

Ia juga mengungkapkan, Misi Dagang dan Investasi antara pihaknya bersama Provinsi Jawa Timur (Jatim)  yang dilakukan sebelumnya menghasilkan transaksi senilai Rp700 miliar dalam sehari.

“Namun hari ini, Misi Dagang dan Investasi antara Sulteng-Kaltim belum sampai sehari hanya setengah hari, nilai transaksinya telah mencapai Rp800 miliyar. Hal ini tentunya sangat luar biasa, dan ini akan membangun ketahanan ekonomi, ketahanan energi dan ketahanan pangan di seluruh Nusantara,” pungkasnya. */IEA

Pos terkait