PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, Longki Djanggola berharap Pekan Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 dapat menjadi momentum refleksi terhadap usaha-usaha yang telah diperjuangkan pemerintah.
Hal itu dikemukankan Gubernur saat membuka kegiatan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 bertema ‘Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan’ di gedung LPMP Palu, Kamis (25/4/2019).
“Ini sebagai bentuk komitmen bersama sesuai tema kegiatan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019,” katanya.
Sebab dari tema tersebut, sambungnya, pemerintah terpanggil untuk selalu menguatkan hubungan antara pendidikan dan kebudayaan sebagaimana tercermin dalam ajaran, pemikiran, dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara.
Gubernur mengapresiasi program dan kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulteng, dimana UPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat berjalan beriringan dengan Dikbud di Sulteng dalam menyelenggarakan kegiatan pada pemangku kepentingan Bidang Pendidikan maupun Kebudayaan di Sulteng.
Olehnya, ia berharap kerja sama yang sudah berjalan dapat dilanjutkan melalui tugas-tugas untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan, serta memajukan kebudayaan di daerah.
Menurut Gubernur, peningkatan layanan pendidikan akan sejalan dengan dukungan terhadap kebudayaan sebagai indikator peradaban bangsa. “Kita harus terus berkomitmen, berikhtiar membangun pendidikan yang dihidupi dan disinari kebudayaan,” ujarnya.
Komitmen menjaga hubungan antara pendidikan dan kebudayaan, katanya, akan terlestarikan jika generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dapat mengembangkan kepribadian yang kreatif serta dapat memiliki nilai-nilai budaya dan karakter yang bermartabat.
Sebab pendidikan harus mendukung kesadaran keberagaman kebudayaan, mengingat kebudayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia adalah terbesar di dunia, hingga penguatan kebudayaan dari sisi pendidikan akan memungkinkan guru untuk mengetahui arah tindakan yang diperlukan. Tujuannya untuk mengubah sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang sesuai keragaman etnis dan budaya, serta membuka dialog yang menghasilkan perubahan mendalam pada masyarakat majemuk dalam hal struktur dan etnisitas. “Pendidikan budaya dan karakter bangsa selain berfungsi mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi, juga dapat menyaring pengaruh dari luar, dimana hal itu dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya Bangsa Indonesia,” jelasnya.
Diakhir sambutan, Gebernur kembali mengharapkan tema yang diusung pada Pekan Pendidikan dan Kebudayaan itu benar-benar dijadikan dasar pijakan. “Landasan kita sebagai bentuk komitmen bersama dalam menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan di Sulawesi Tengah,” tandasnya.
Kepala LPMP Sulteng, Muhammad Askari mengatakan kegiatan itu terselenggara atas kerjasama antara tiga UPT Kemdikbud, yakni LPMP, DP PAUD dan Dikmas, serta Balai Bahasa dan Pemprov Sulteng melalui Dikbud Sulteng dan Kota Palu.
“Kiranya melalui kegiatan ini dapat memotivasi bangkitnya semangat pendidikan pascabencana 28 September silam,” ujar Muhammad. BOB