PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara (Morut) akan memberikan beasiswa kepada 180 orang lulusan SMA dan Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk mengikuti pendidikan tinggi (Diploma, S1 dan S2) di perguruan tinggi ternama di Indonesia dan luar negeri.
Program beasiswa pendidikan tinggi tersebut diselenggarakan melalui Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah (BIE-D), yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Yayasan Adiluhung.
Bupati Morut, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi turut hadir pada sosialisasi program BIE-D kepada para Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala BPSMD dan Kepala Bappeda Kabupaten dan Kota se-Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Senin (4/3/2024).
Apkasi memberikan jatah 180 orang untuk Kabupaten Morut, dari total 2.000-an target beasiswa untuk seluruh kabupaten dan kota di Sulteng pada tahun 2024.
Delis menjelaskan, 50 orang penerima beasiswa akan diseleksi dari para lulusan SMA tahun 2024, untuk mengikuti kuliah Diploma dan Strata-1 di perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Surakarta (UNS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sementara 30 orang lainnya akan mengikuti pendidikan tingkat diploma di luar negeri, khususnya Cina. Lalu, 100 orang lainnya akan direkrut untuk mengikuti pendidikan S1 atau S2 di perguruan tinggi ternama di Indonesia, yang disebut program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) untuk para ASN atau pegawai PPPK yang ingin mendapatkan gelar S1 dan S2.
Program RPL memberikan kebijaksanaan waktu pendidikan kepada ASN, yang mengompensasikan masa kerja dengan lama pendidikan yang akan ditempuh, paling tinggi 50 persen.
“Pogram beasiswa ini akan dimulai pada semester ganjil tahun akademik 2024,” ujar Delis.
Menurut Delis yang juga Ketua Bidang Pertambangan Apkasi, program beasiswa melalui BIE-D merupakan bentuk keberpihakan Pemerintah Daerah, dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Morut, untuk menjawab kebutuhan strategis daerah dalam membangun ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Staf Ahli Bidang Pendidikan Apkasi, Himmatul Hasanah mengemukakan bahwa Kabupaten Morut merupakan daerah paling banyak mendapat alokasi beasiswa pendidikan tersebut, karena menurutnya, Bupati Morut yang paling getol dalam pembangunan SDM dibanding daerah-daerah lainnya.
Program BIE-D Apkasi, katanya, akan disesuaikan dengan potensi daerah serta visi-misa Pemerintah Daerah setempat.
Dalam program tersebut, Pemerintah Daerah menyediakan dana beasiswa, Apkasi menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi ternama, agar seleksi masuk mendapat perlakuan khusus yang mempermudah calon peserta beasiswa lulus seleksi.
Sedangkan Yayasan Adiluhung akan bertugas untuk mendampingi peserta seleksi hingga lulus ujian, kemudian melakukan pendampingan serta monitoring agar semua peserta bisa sesegera mungkin dapat menyelesaikan pendidikan. SEM