MORUT, MERCUSUAR – Masyarakat Kabupaten Morowali Utara (Morut) terancam tidak dapat memperoleh obat-obatan di semua fasilitas kesehatan umum di daerah tersebut, karena keperluan medis itu rusak ditimpa longsor setinggi 2 meter serta tergenang lumpur, Kamis (13/6/2019).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Morut, Delnan Launde mengatakan obat-obatan tersebut rusak setelah gudang farmasi milik Pemkab Morut ditimpa longsor beberapa waktu lalu.
Kemudian, akibat curah hujan yang cukup tinggi Rabu (12/6/2019) malam, obat-obatan yang sebelumnya berhasil diselamatkan ke kantor Dinkes ikut terendam lumpur setinggi pergelangan kaki orang dewasa.
“Kita terancam kekurangan obat-obatan sebab sebagian besar persediaan senilai Rp3,5 miliar rusak. Dari catatan kami ribuan jenis obat ini rusak senilai Rp3 miliar, kemudian yang masih bisa digunakan tersisa Rp500an juta,” jelasnya di Kolonodale, Kamis (13/6/2019).
Obat-obatan itu, lanjutnya, akan disalurkan ke 13 puskesmas dan RSUD Kolonodale untuk keperluan medis dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Namun akibat kenjadian itu, persediaan yang seharusnya masih bertahan selama enam bulan ke depan terancam tidak bisa terpenuhi.
“Jadi kalau sebagian besar rusak begini, maka kami (petugas kesehatan) akan kekurangan obat-obatan dalam waktu dekat ini. Sebab yang ada hanya bisa bertahan selama satu bulan,” jelasnya.
Menurutnya, obat-obatan yang rusak merupakan persediaan yang dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2018 untuk kebutuhan tahun 2019.
Selain obat-obatan, gedung farmasi juga rusak berat ditimpa longsor.
“Beserta AC enam unit, kulkas obat vaksin dua unit, lemari pendingin obat-obatan juga rusak tak bisa digunakan,” tuturnya.
Selain itu, kantor Dinkes juga ikut terendam lumpur setinggi pergelangan kaki orang dewasa yang lokasinya hanya 10 meter dari lokasi kejadian. Setiap ruangan Bidang dan ruangan Kepala Dinas yang ikut terendam lumpur, juga menyebabkan dokumen-dokumen penting ikut rusak.
“Akibat kejadian ini kerugian ditaksir miliaran rupiah,” tutupnya.
SEJUMLAH DINAS PINDAH KANTOR
Pantauan media ini, selain menimpah gedung farmasi dan kantor Dinkes, longsor juga menyebabkan kantor BKBN dan Pengendalian Penduduk mengalami kerusakan parah serta mengancam Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, kantor Badan Pertanahan Nasional.
Kondisi itu menyebabkan sejumlah dinas yang berada di sekitar lokasi untuk sementara dipindahkan ke tempat yang lebih aman pada Kamis (13/6/2019) pagi.
Kantor BKBN dan Pengendalian Penduduk pindah ke gedung Pesrawawi, sementara Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga pindah ke bekas kantor Lurah Bahoue Kecamatan Petasia.
“Kami memutuskan pindah sebab lokasi kami yang dibelakangnya merupakan lokasi terjadinya longsor telah mengancam gedung kantor, karena memang posisinya hanya beberapa meter dari gedung Farmasi dan BKKB yang sebagian tertimpa longsor tersebut,” ujar Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Misliati Pua.
Sementara Dinkes, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Sosial yang juga berada satu kompleks dengan gudang farmasi masih bertahan sambil mencari gedung dan lokasi yang masih kosong serta tidak digunakan pemkab. VAN