PALU, MERCUSUAR – Muhammadiyah meresmikan gedung Klinik Utama Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) di Palu, yang membuka layanan kesehatan bagi masyarakat.
Klinik Utama yang terletak di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Palu, tersebut diresmikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman, Sabtu (26/3/2022).
Klinik tersebut merupakan bagian dari program rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang melanda Sulteng tahun 2018 lalu. Pembangunan gedung Klinik Utama PKU Muhammadiyah di Palu mendapat bantuan dari Direct Relief bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) serta Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Sedangkan fasilitas alat kesehatan yang mendukung operasional Klinik merupakan bantuan dari warga Muhammadiyah seluruh Indonesia, terutama Muhammadiyah Jawa Tengah.
Mewakili Gubernur Sulteng, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, dr. I Komang Adi Sujendra dalam sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran Klinik Utama PKU Muhammadiyah di Palu, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kiranya dapat dikelola sebaik-baiknya, sehingga menjadi tempat pelayanan yang unggul dan profesional, serta menerima seluruh lapisan masyarakat di Sulteng,” kata Komang.
Ia juga mendorong, agar ke depannya Klinik PKU Muhammadiyah dapat meningkatkan kompetensi, sarana prasarana, SDM alat kesehatan serta farmasi dan akreditasi untuk meningkatkan mutu, sehingga dapat berkembang pesat dan meningkatkan status menjadi rumah sakit.
“Besar harapan dapat memerhatikan layanan kesehatan yang benar-benar bermutu, dari segi patient safety, berkeadilan untuk masyarakat, layanan berorientasi pada pasien, layanan efisien dan efektif, tepat waktu dan terintegrasi,” tegas Komang.
Manajer Operasional Pembangunan Klinik PKU Muhammadiyah Palu, Prof. Dr. H. Rajindra menyebutkan pihaknya akan mengurus status Klinik tersebut agar meningkat menjadi rumah sakit. Olehnya, ia berharap dukungan dari pemerintah serta DPRD untuk dapat mewujudkan hal tersebut.
“Muhammadiyah membangun fasilitas begini bukan untuk mencari keuntungan semata, tetapi untuk menolong seluruh umat manusia. Mohon dukungan dari pemerintah dan DPRD Sulteng, agar ke depan dapat direalisasikan menjadi rumah sakit tipe D. Insyaallah kita semua bisa melihat rumah sakit pertama di Sulteng yang dipelopori oleh Muhammadiyah,” tutur Rajindra, yang juga Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulteng.
Turut hadir pada peresmian Klinik Utama PKU Muhammadiyah di Palu, Ketua DPRD Sulteng, Dr. H. Nilam Sari Lawira, Ketua PW Muhammadiyah Sulteng, H. Hadie Sutjipto, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, Perwakilan Lazismu PP Muhammadiyah, Perwakilan Majelis PKU PP Muhammadiyah, serta perwakilan PW Muhammadiyah Jawa Tengah.
Bagian Dari Ratusan Klinik Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman mengungkapkan, Klinik Utama PKU Muhammadiyah di Palu menjadi bagian dari sekira 200 Klinik milik Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan, Klinik Muhammadiyah yang dulunya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) pertama kali hadir pada 15 Februari 1923 atas inisiatif dari K.H. Sudjak dan mendapat dukungan penuh dari K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.
“Sekarang sudah ada 119 rumah sakit dan lebih dari 200 klinik tersebar di mana-mana di Indonesia. Di Muktamar tahun 2022 nanti, Majelis PKU menyatakan Gerakan Seribu Klinik, karena semangat membangun klinik terutama di daerah-daerah tertinggal dan terluar yang memang butuh pendampingan,” ujar dr. Agus.
Termasuk, lanjut Agus, saat ini Muhammadiyah sedang menggerakkan klinik apung di Ambon, Maluku, untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
“Insyaallah ini menjadi bagian terus menerus kita mewujudkan cita-cita, membangun pelayanan dalam rangka membangun kesehatan bangsa,” pungkas Agus. IEA