PALU, MERCUSUAR – Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah siap digelar di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah, dimulai pada 19 November 2022.
Seluruh peserta, termasuk dari Provinsi Sulteng siap menyemarakkan permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut. Hal itu ditandai dengan pelepasan ratusan peserta dan penggembira Muktamar asal Provinsi Sulteng, di gedung Aisyiyah Kota Palu, Kamis (10/11/2022).
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sulteng, Hj. Nursia mengatakan, pihaknya dalam menghadapi Muktamar telah siap dengan memberangkatkan sebanyak 49 orang peserta, bersama sejumlah penggembira ke Kota Surakarta.
Para peserta tersebut, selain berasal dari pengurus PW Aisyiyah Sulteng, juga berasal dari perwakilan Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah kabupaten dan kota se-Sulteng.
“Semua kabupaten dan kota ada utusannya, kecuali daerah yang belum ada SK pengurusnya seperti di Morowali Utara,” kata Nursia.
Sebelumnya, rangkaian Muktamar telah dimulai dengan dilaksanakannya Pleno I pada 6 November 2022 secara daring, yang diikuti seluruh PW Aisyiyah termasuk dari Sulteng.
Dalam Muktamar nantinya juga, lanjut Nursia, turut dibahas beberapa isu strategis. Di antaranya pesan Pimpinan Pusat Aisyiyah tentang penguatan risalah perempuan berkemajuan.
“Ada isu-isu strategis, antara lain mendorong perempuan untuk terjun ke ranah publik atau politik. Serta menjaga isu-isu kebangsaan, bagaimana trik-trik Aisyiyah untuk membantu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena Aisyiyah adalah organisasi yang luar biasa moderasi dan toleransinya,” tutur Nursia.
Pada momen Muktamar nantinya, para peserta akan memilih formatur PP Aisyiyah yang nantinya akan menentukan siapa Ketua Umum PP Aisyiyah selama satu periode ke depan atau selama 5 tahun.
PW Aisyiyah Sulteng, kata Nursia, telah menyetor 13 nama sebagai usulan bakal calon formatur PP Aisyiyah, sebagaimana permintaan dari Panitia Pemilihan.
Nama-nama yang disetor PW Aisyiyah tersebut menurutnya merupakan nama-nama yang memiliki integritas serta tidak diragukan lagi akan membawa kemajuan bagi salah satu organisasi perempuan tertua di Indonesia tersebut.
“Kami sudah menyetor 13 nama yang nantinya akan digabung dengan usulan dari seluruh wilayah, lalu dibahas sebagai bakal calon sementara pada Tanwir pra-Muktamar, kemudian dibawa untuk dipilih dan diputuskan pada forum Muktamar,” pungkas Nursia. IEA