POSO, MERCUSUAR – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kluster III untuk wilayah Lore Peore, Lore Utara, dan Lore Tengah resmi digelar di Desa Wuasa Kecamatan Lore Utara, akhir pekan lalu.
Acara tersebut dibuka oleh Assisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Poso, Abdul Kahar Latjare.
Dalam sambutan tertulis Bupati Poso, Verna Inkiriwang, Kahar menegaskan bahwa Musrenbang di tingkat kecamatan adalah wadah strategis bagi para pemangku kepentingan, untuk menyelaraskan dan memperjelas arah pembangunan desa dan kelurahan.
Forum tersebut, menurutnya, juga menjadi tahap awal dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Poso tahun 2026, yang akan mengakomodasi berbagai usulan dari masyarakat dan perangkat daerah.
Kahar menekankan bahwa RKPD tahun 2026 memiliki tantangan tersendiri, karena berada dalam masa transisi menuju visi jangka panjang daerah, sebagaimana tertuang dalam RPJPD 2025-2045 dan Rancangan Teknokratik RPJMD 2025-2029.
“Oleh karena itu, penyusunannya harus dilakukan secara cermat, agar mampu merespons kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pemerataan akses layanan dasar,” kata Kahar.
Dengan mengusung tema ‘Memantapkan Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Peningkatan Daya Saing Daerah’, Kabupaten Poso menetapkan sembilan prioritas pembangunan yang akan menjadi fokus utama pada tahun 2026.
Yaitu penguatan sumber daya manusia yang berdaya saing, pengembangan sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan, peningkatan daya saing dan keberlanjutan sektor pariwisata, peningkatan layanan kesehatan yang inklusif, akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, reformasi birokrasi dan transformasi pelayanan publik yang lebih berkualitas, pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan, penguatan mental spiritual dan moderasi beragama, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup serta mitigasi bencana. ULY