PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura dijadwalkan akan mencanangkan Sulawesi Tengah Negeri 1.000 Megalit pada bulan Oktober 2023 mendatang.
Terkait hal itu, Gubernur mengatakan bahwa wilayah Sulteng memiliki jejak peradaban prasejarah berusia ribuan tahun, khususnya yang berpusat di dua kabupaten, yakni Poso dan Sigi. Seperti patung palindo, arca menhir, kuburan batu dan sejumlah benda terbuat dari batu yang banyak ditemukan arkeolog.
“Penemuan ini menandakan peradaban nenek moyang kita sudah maju dan berkembang. Jadi, tugas kita untuk melestarikan dan mengangkat warisan ini ke panggung dunia,” tegas Gubernur, sebagaimana rilis dari Biro Adpim Setdaprov Sulteng, Selasa (29/8/2023).
Gubernur berharap, dengan pencanangan Sulteng Negeri 1.000 Megalit, akan membawa loncatan kesejahteraan dan peningkatan fiskal daerah yang berlipat.
Ia juga menuturkan, pada beberapa acara nasional, Sulteng selalu dipuji oleh Presiden RI, H. Joko Widodo, sebagai provinsi terkaya dengan sumberdaya alam yang melimpah.
“Pak Presiden pada tiap acara selalu memuji Sulteng daerah terkaya, karena realisasi investasi asingnya yang tertinggi. Alhamdulillah, sejak saya memimpin, PAD kita juga meningkat drastis dari hanya Rp900 miliar naik menjadi Rp1,7 triliun, dan tahun depan ditargetkan Rp2 triliun,” ujar Gubernur.
Bertepatan dengan momen kunjungan kerja Presiden ke Sulteng pada Rabu (30/8/2023), Gubernur berencana akan mengundang langsung Presiden untuk menghadiri acara pencanangan Sulteng Negeri 1.000 Megalit pada Oktober nanti.
“Semoga Bapak Presiden merestui dan berkenan hadir,” pungkasnya.
Jelang pencanangan Sulawesi Tengah Negeri 1.000 Megalit, beberapa persiapan juga terus dikebut jajaran perangkat daerah Provinsi Sulteng.
Misalnya, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang yang telah melakukan peningkatan kualitas beberapa ruas jalan menuju lokasi acara. Di antaranya peningkatan jalan long segment ruas Biromaru-Palolo, pembukaan jalan ruas Bora-Pandere, penanganan longsoran dan pengecoran jalan di Desa Dongi-dongi.
Dinas Pariwisata menggandeng BoboBox selaku penyedia jasa penginapan berbasis kabin bagi wisatawan yang ingin menginap di lokasi acara.
Lalu, Dinas Kebudayaan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadikan situs megalitikum Sulteng diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
Sementara untuk memperluas gaung acara ke masyarakat, pada awal September 2023 Pemprov akan meluncurkan kain batik bermotif megalit, jingle Negeri Seribu Megalith, miniatur megalit dan mem-branding mobil-mobil dinas Pemda dengan branding Sulteng Negeri Seribu Megalit. */IEA