SIGI, MERCUSUAR – Jembatan yang menghubungkan antara Desa Tongoa, Kecamatan Palolo dengan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki, yang terletak di Desa Kamarora B runtuh pada Minggu (3/1/2021) siang.
Demikian dikatakan Camat Nokilalaki, Abram A Jhon kepada wartawan Mercusuar via handphone, Minggu (3/1/2021).
Dijelaskannya, kondisi jembatan tersebut sebenarnya sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat yang ada muatan, mengingat tiang jembatan telah tergerus air pascabanjir tiga bulan lalu.
“Dengan runtuhnya jembatan penghubung tersebut, maka akses menuju dua wilayah terputus. Karena jembatan sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” ujar Camat.
Lanjutnya, walaupun jembatan penghubung runtuh, namun masih ada jalan alternatif untuk kendaraan roda empat maupun roda dua yang akan menuju seberang, yakni jalan berputar yang jaraknya agak jauh.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui dinas terkait untuk segera melakukan penanganan agar jembatan penghubung tersebut dapat digunakan kembali.
Sebab jika melalui jalur alternatif memakan waktu, mengingat jaraknya yang agak jauh.
“Terkait runtuhnya jembatan penghubung tersebut, kami sudah menghubungi Plt Kepala Dinas PUP (Pekerjaan Umum dan Perumahan) Sigi dan mendapat respon, Dinas PUP katanya siap meninjau jembatan penghubung itu,” terang Camat.
TINJAU
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUP Sigi, Henri Kusuma Rombe mengakui jika ia telah dihubungi Camat Nokilalaki.
Olehnya itu, Senin (hari ini, 4/1/2021) atau Selasa (5/1/2021) pihaknya akan meninjau jembatan itu.
“Agar jembatan tersebut bisa dilewati, kami akan upayakan bangun jembatan darurat terlebih dahulu, sambil menunggu jembatan belly yang ada di Desa Langaleso. Adapun pembangunan jembatan secara permanen kemungkinan dibangun tahun ini,” terangnya. AJI