PALU, MERCUSUAR – Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) mendapat kucuran bibit cabai, dalam rangka memantapkan dan mengoptimalkan Gerakan Tanam dan Panen Cepat Cabai.
“Gerakan ini adalah bagian dari upaya pemerintah mengendalikan inflasi daerah,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Sulteng, Nelson Metubun kepada Mercusuar, Kamis (25/1/2024).
Nelson mengatakan, bantuan tersebut telah didistribusikan pada awal Januari 2024 sebanyak 8.000 bibit. Tahap awal, pihaknya menyediakan total sebanyak 18.000 bibit semai cabai, dengan Kabupaten Parmout mendapatkan 8.000 bibit.
Ribuan bibit tersebut terdistribusi menyasar 20 desa, yang masuk dalam program Pemberdayaan Pedesaan dan Pengembangan Pertanian (Readsi), sebagai upaya kolaborasi program inovatif Kementerian Pertanian (Kementan) agar berkesinambungan.
“Kaum perempuan dilibatkan dalam program ini, karena mereka gemar merawat tanaman. Atas pertimbangan itu, pemerintah melibatkan perempuan, karena komoditas ini ditanam hanya membutuhkan lahan pekarangan rumah,” tutur Nelson.
Harapannya, ungkap Nelson, pelibatan masyarakat menjadi bagian terpenting untuk menyukseskan program tersebut, agar kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari terpenuhi, dapat meredam inflasi juga, sehingga harga komoditas cabai maupun komoditas lainnya tetap stabil.
“Apalagi, kan, kebutuhan ketersediaan cabai di masyarakat Sulteng cukup tinggi,” pungkasnya. MBH
