Parmout Segera Bangun RS Darurat COVID-19 di Tibu

Samsurizal Tambolotutu 3

PARMOUT, MERCUSUAR – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout) segera membangun Rrumah sakit (RS) darurat Virus Corona atau  Coronavirus Disease (COVID-19) di Desa Tibu, Kecamatan Tinombo.

“Insya Allah bulan depan segera di mulai. Saya sudah melapor kepada Pak Gubernur soal rencana ini dan beliau sangat setuju,” kata Bupati Parmout, H Samsurizal Tambolotutu, usai memimpin rapat pertemuan dengan Sekretaris Kabupaten, Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Kesehatan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Sabtu (28/3/2020).

Terkait pembangunan RS Darurat tersebut, sambungnya, Pemkab Parmout akan menyiapkan dana sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari APBD.

Dijelaskan Bupati, RS tersebut rencananya akan menggunakan bangunan lama yang dibangun saat sebelum pemekaran Kabupaten Parmout.

“Bangunan sudah ada, tinggal direhab sedikit dan dilengkapi dengan alat kesehatan, tenaga perawat dan dokter, serta alat perlindungan diri bagi tenaga medis,” ujar Bupati.

KARANTINA BAGI PENDATANG

Pada kesempatan itu, Bupati menegaskan telah memerintahkan Satgas Pencegahan CoVID-19 untuk melakukan karantina selama 14 hari bagi pendatang baru di Parmout. Hal itu sesuai prosedur dari Pemerintah Pusat, terkait pencegahan peredaran wabah COVID-19).

“Kita patut bersyukur bahwa belum ada warga kita yang positif Corona. Namun kita tidak boleh lengah, semua protokoler kesehatan harus diterapkan, termasuk karantina 14 hari bagi mereka yang baru masuk di wilayah ini,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan kembali Camat, Lurah, dan Kepala Desa se Kabupaten Parmout, agar selalu siaga untuk memantau para pendatang di wilayah masing – masing.

“Para Camat, Lurah, dan Kepala Desa, semuanya harus berada di wilayah masing-masing dan memantau lalu lintas orang yang keluar masuk. Bagi para pendatang baru, segera dilaporkan dan segera dikarantina,” tandasnya.

KARANTINA DI ASRAMA DIKLAT

Saat ini, kata Bupati, pusat karantina bagi yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) ditempatkan di Asrama Diklat di Kecamatan Parigi.

“Saat ini, dari laporan yang saya terima, ada tujuh orang ODP yang sudah dikarantina. Nanti kita lihat perkembangannya, jika diperlukan, pusat karantina akan kami tambah lagi, ” tutupnya. TIA/*

 

Pos terkait