SIGI, MERCUSUAR – Pasar Ramadan Sigi digelar di eks gedung Ampera di Desa Panau, Kecamatan Sigi Biromaru, resmi dibuka oleh Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sigi, Adri Singi, Rabu (21/4/2021).
Pasar Ramadan tersebut melibatkan puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan Sigi.
Area Koordiantor Office Islamic Relief Palu, Fahmi Rahmatna mengatakan kegiatan pasar Ramadan merupakan tindak lanjut dari rencana kerja tahun 2021 Islamic Relief worldwide-KONSEPSI bersama lembaga ROA dan Pemerintah Kecamatan Sigi Biromaru.
Menurutnya, empat hari pascabencana alam di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala pada 28 September 2018, Islamic realif hadir ditengah-tengah para penyintas, khususnya yang ada di Desa Lolu untuk memberikan pendampingan.
Demikian masa rehabilitasi rekonsntruksi, Islamic Relief juga hadir dengan beberapa program utama, selain peningkatan ekonomi, juga menjadikan masyarakat semakin tangguh ketika menghadapi bencana mengingat Sigi masuk daerah rawan bencana.
“Bekerjasama dengan ROA, Islamic Relief hadir memberikan pendampingan kepada masyarakat penerima manfaat dari Program Islamic Relief. Program itu diantaranya pengurangan resiko bencana, sebab semakin kuat ekonomi masyarakat, maka semakin tangguh ketika menghadapi bencana,” kata Fahmi.
Dia menambahkan, di pasar Ramadan yang akan berlangsung hingga 11 Mei 2021 mendatang, melibatkan usaha kecil perempuan Sigi yang telah didamping Islamic Relief. Kelompok-kelompok usaha kecil itu sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dan penguatan kapasitas melalui training.
Dicontohkannya, kelompok hidroponik, mereka didampingi mulai dari penanaman bibit, pengemasan, hingga pemasaran. Demikian pula kelompok usaha lainnya. “Kami juga menghadirkan aplikasi pasar online bekerjasama dengan ROA Sulteng yaitu ROA e-Store yang dapat di download melalui playstore. Harapannya, aplikasi ini menjadi aplikasi pasar brand mark-nya Sulteng, dan mendukung usaha di Sulteng sehingga ekonomi masyarakat bangkit dan lebih tangguh terhadap bencana,” ujar Fahmi.
Sementaa itu, Direktur ROA Sulteng, Mochamad Subarkah mengatakan pascabencana alam 28 September 2018, diikuti dengan bencana non alam pandemi Covid-19, berdampak pada perekonomian masyarakat. Namun masyarakat diharapkan tidak putus asa dan bangkit secara ekonomi maupun yang lainnya.
ROA Sulteng bermitra dengan Islamic Relief, kata dia, memfasilitasi para pengusaha kecil perempuan di Sigi melalui pasar Ramadan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih tiga minggu kedepan.
Subarkah yang akrab disapa Abal itu mengatakan, ROA bersama Islamic Relief juga menghadirkan pasar online, yaitu ROA e-Store yang dalam waktu dekat akan launching. Di ROA e-Strore sudah ada produk-produk kelompok perempuan di Sulteng yang menjual 50 jenis produk, bahkan ada dari Lombok yang menjual tenun dan anyaman tas.
Menurutnya, para penyintas bencana khususnya kelompok usaha perempuan sudah bisa mendapatkan akses pasar melalui aplikasi via online, sehingga penyintas perempuan bisa tetap berusaha ditengah bencana yang melanda.
Kadis Perindag Sigi, Adri Singi sebelum membuka kegiatan pasar Ramadan mengatakan bulan suci Ramadan dan memasuki idul Fitri, harga sembilan bahan pokok dipasaran mengalami kenaikan. Hal itu tentunya akan memberatkan masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu.
Dengan adanya pasar Ramadan, lebih memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan sehar-hari.
Kadis juga menyambut baik kehadiran aplikasi ROA e-Store yang dapat memudahkan pengusaha kecil saat memasarkan produk-produk mereka.
“Kepada semua pengusaha kecil di Sigi tidak perlu khawatir memasarkan produk-produknya, apalagi Bupati Sigi sudah mewajibkan seluruh SKPD untuk membeli atau menggunakan produk dari Sigi. Ketika mempertanggunjawabkan konsumsi, harus rekanan yang ada di Sigi. Jika dari luar, tidak akan diterima di keuangan,” kata Adri. TIN