PALU, MERCUSUAR – Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan mengatakan stok beras yang ada di gudang Bulog Sulteng pascalebaran Idulfitri 1445 H/2024 M, masih akan mencukupi hingga 6 bulan ke depan.
Stok beras tersebut, menurutnya, bahkan akan dapat mencukupi hingga akhir tahun 2024, jika dihitung dengan penambahan dari penyerapan hasil panen petani lokal.
“Untuk ketersediaan stok (beras) sangat aman sekali, bahkan untuk 6 bulan ke depan. Kalau kita masih menunggu hasil panen, aman lah sampai akhir tahun. Kami juga dituntut untuk melakukan penyerapan hasil panen petani dalam negeri,” kata Heriswan, di ruang kerjanya, Sabtu (27/4/2024).
Saat ini, ungkap Heriswan, stok beras yang tersedia di gudang Bulog Sulteng mencapai 13.172 ton. Jumlah itu masih akan bertambah dari Jawa Timur sekira 1.800 ton, serta impor dari Myanmar sekira 5.000 ton dan Vietnam sekira 4.800 ton. Stok impor tersebut diperkirakan akan tiba di Palu dalam beberapa pekan ke depan.
Total stok tersebut, nantinya akan digunakan untuk beberapa keperluan, seperti program Bantuan Pangan tahap kedua periode April-Mei-Juni sebanyak total 7.500 ton, serta program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Untuk Bantuan Pangan tahap kedua mungkin di bulan Mei baru jalan, karena masih menunggu data yang baru, ada 2.500 ton per bulan artinya totalnya 7.500 ton. SPHP juga masih tetap jalan. Serta mungkin kalau Pemerintah Daerah baik kabupaten, kota atau provinsi mau mengadakan pasar-pasar murah, kita siapkan juga untuk itu,” tutur Heriswan.
Sementara terkait stok pangan lainnya, Heriswan menyebut saat ini di gudang Bulog Sulteng tersedia gula pasir sekira 640 ton, minyak goreng 385.000 liter, tepun terigu 5,6 ton, dan daging beku 8,25 ton. IEA