POSO, MERCUSUAR – Pascasarjana program studi Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (PWD) Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso menggelar Uji Publik dokumen Renstra (rencana strategi), Renop (rencana operasi) dan juga kurikulum, di aula Unsimar, Kamis (31/7/2025).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam proses mendukung perbaikan sesuai dengan temuan tim EKPT (Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi) beberapa waktu lalu.
Uji publik menghadirkan peserta dari stakeholder, di antaranya Kepala Bapelitbangda, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemdes, Dinas Pertanian, Kades, Lurah, LSM, pengurus Bumdes serta media massa.
Dalam sambutanya, Direktur Pascasarjana Unsimar, Dr. Endang Sri Dewi HS.SP.M.Sc menyebutkan Sekolah Pascasarjana PWD Unsimar hadir sebagai wadah pendidikan magister, yang bertujuan menghasilkan sumber daya manusia unggul dan profesional, serta mampu menjawab tantangan pembangunan wilayah pedesaan yang semakin hari semakin komplek dan dinamis.
“Program Studi Magister PWD hadir sebagai bagian dari upaya strategis kami untuk menjawab tantangan pembangunan desa dan wilayah, khususnya di Sulawesi Tengah, dan kawasan Indonesia Timur yang kaya akan potensi, namun juga dihadapkan pada kompleksitas sosial, spasial dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unsimar melalui Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Novalita fransisca Tungka, S.S, M.Pd menyatakan dokumen Renstra dan Renop tersebut menjadi pedoman penting bagi seluruh sivitas akademika Program Studi Magister PWD, dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara terencana, terukur dan berkelanjutan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim penyusun renstra, pimpinan pascasarjana, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta para mitra strategis yang telah memberikan kontribusi pemikiran dan dukungan nyata dalam proses penyusunan dokumen ini,” ujar Novalita.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program Studi, dr. Yunruth H. Marande. S.Sos. M.Si menambahkan kegiatan itu dilakukan untuk menyempurnakan Dokumen Renstra dan Renop serta revisi kurikulum yang telah disusun oleh tim pascasarjana.
“Revisi kurikulum ini disusun sebagai respons atas kebutuhan zaman yang terus berkembang, di mana tantangan pembangunan wilayah dan pedesaan semakin kompleks, multidimensional, dan dinamis. Olehnya, pendekatan interdisipliner menjadi keniscayaan dalam merancang proses pendidikan yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat,” jelas Yunruth.
Ia berharap, melalui uji publik program pascasarjana yang melibatkan masyarakat, dapat memberikan masukan dan penilaian terhadap suatu program pascasarjana, khususnya dalam konteks keterbukaan informasi dan implementasi kebijakan.
“Tujuan utamanya adalah untuk mengukur sejauh mana program tersebut transparan dan responsif terhadap kebutuhan publik, serta untuk mendapatkan berbagai perspektif dari luar untuk penyempurnaan program,” ungkapnya.
Melalui kurikulum tersebut, tambah Yunruth, Program Studi PWD berkomitmen membekali mahasiswa dengan dasar keilmuan yang kuat, keterampilan praktis yang adaptif serta kepekaan sosial dan moral yang tinggi.
“Kombinasi antara penguasaan teori, kemampuan analisis dan praktik lapangan diharapkan mampu mencetak lulusan, yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pembangunan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Tim Penyusun Kurikulum, Dr. Andri A. Managanta. SP.M.Si menyampaikan Revisi kurikulum yang dilakukan adalah untuk menjawab tantangan era Society 5.0 dan percepatan digitalisasi pendidikan, strategi utama meliputi penguatan kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education). ULY