POSO, MERCUSUAR – Perayaan Paskah Nasional ke XV yang dipusatkan di anjungan Festival Danau Tektonik Poso (FDTP) Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso pada Jumat hingga Minggu (10-12/5/2019), mengusung misi perdamaian.
Hal itu tersirat dari sambutan Ketua Paskah Nasional ke XV, Pdt Hephard Supit saat puncak perayaan Paskah Nasional, Jumat (10/5/2019).
Pdt Hephard Supit menghimbau agar momentum perayaan Paskah dapat menjadi ajang kebangkitan semangat perdamaian dan kerukunan bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Karena itu kami berharap Paskah Nasional ini mampu menebar kembali benih-benih perdamaian dan kerukunan bagi segenap warga masyarakat yang mendiami bumi Indonesia,” pungkasnya.
Bupati Poso, Darmin Sigilipu menyatakan Paskah Nasional yang mengangkat tema ‘Karya Besar Sintuwu Maroso’ merupakan sebuah tujuan yang tulus dalam bingkai membangun kebersamaan dalam pluralisme.
Sintuwu Maroso yang mempunyai arti bersatu kita teguh, katanya, sejalan dengan semangat yang akan terus dirajut oleh masyarakat Kabupaten Poso yang sangat beragam.
“Dengan kebersamaan dan persatuan, maka semua jalan untuk membangun pada arah yang lebih baik pasti akan kita capai,” tandas Bupati.
Dirjen Binmas kristen Kementerian Agama, Prof Dr Thomas Pentury M.Si mengatakan Paskah merupakan momen sirnanya penjajahan. Dimana dengan lepasnya penderitaan menuju tatanan yang baru itu, hendaknya dapat digunakan sebagai sarana perubahan yang mendasar serta bertujuan pada nilai kebaikan.
Olehnya, ia mengingatkan kiranya pihak gereja harus dapat merubah cara berpikir serta mampu membangun tindakan dengan dibarengi semangat Paskah yang berorientasi pada kemerdekaan berpikir.
“Janganlah kita hanya membangun semangat kesalehan pribadi, tapi juga harus mampu membero nilai pada aspek yang bersifat spirit sosial,” ungkapnya.
Disamping itu, kata Thomas, saat ini yang harus dilawan adalah penjajahan ideologi yang terus menerus ingin merongrong Pancasila dan UUD 45. “Gereja harus mampu menanamkan spirit nasionalisme, sehingga habitat nilai-nilai kultural dapat menyentuh kepada masyarakat. Terpenting gereja bukan menjadi tamu, tapi bisa bersama-sama menjadi bagian penting dari bangsa ini,” tegasnya.
PERAYAAN PASKAH
Puncak perayaan Paskah Nasional ke XV diawali devile sejumlah klasis yang melintas di depan tribun kehormatan. Divile juga diiringi oleh beberapa drum band yang datang dari siswa-siswi SMP dan SMA GKST Tentena.
Turut hadir pada perayaan Paskah Nasional ke XV Waasops Kasal, Laksma TNI Yusuf; Asisten I Gubernur Sulteng, Dr ELim Somba, Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso SH M.Hum; Raja Tapanuli Selatan, Dr Jhon Rambe bersama permaisuri. Selain itu hadir pula perwakilan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) jemaat Katolik dan Pantekosta serta rombongan Kristen Ortodoks dari Jakarta. ULY