PBSB Kemenag 2020, Dua Santri Lolos

GASIM YAMANI

PALU, MERCUSUAR – Dua orang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) asal Provinsi Sulteng, lolos pada Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2020.

Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulteng, Dr H Gasim Yamani menyebutkan kedua santri tersebut, yakni Rohmatul Sa’adah dari Ponpes Madinatul Ilmi DDI Siapo yang lolos di Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo dan Rahmatan dari Ponpes Modern Al-Istiqamah Ngatabaru Palu yang lolos di Ma’had Aly As’adiyah Sengkang.

“Alhamdulillah, dua orang santri kita lolos tes seleksi PBSB, yang diumumkan sejak akhir Juni 2020 lalu. Mereka termasuk dari 120 santri terpilih, dari ribuan santri yang mengikuti seleksi program tersebut se-Indonesia,” kata Gasim, di ruang kerjanya, Rabu (29/7/2020).

Gasim menerangkan bahwa pelaksanaan PBSB Kemenag tahun ini berbeda dibandingkan program serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab adanya pandemi COVID-19, proses pendaftaran hingga tes seleksi dilakukan sepenuhnya dengan sistem daring (online), hingga tidak ada lagi proses seleksi dilaksanakan terpusat di tiap daerah.

Perubahan lainnya adalah pilihan studi pada PBSB 2020 hanya dikhususkan pada bidang keagamaan di empat Ma’had Aly di Indonesia, masing-masing Ma’had Aly As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan (Tafsir dan Ilmu Tafsir), Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon Jawa Barat (Fiqih dan Ushul Fiqih), Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang Jawa Timur (Hadis dan Ilmu Hadis), serta Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo Jawa Timur (Fiqih dan Ushul Fiqih).

Selain itu, turut tersedia pilihan studi Islamic Studies di salah satu Universitas di Maroko. “Ada juga santri kita yang lolos seleksi berkas untuk ke Maroko. Tapi saat ini masih tertunda tahapan seleksi lanjutannya, karena adanya situasi pandemi,” ujarnya.

Dia mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi para santri asal Sulteng, yang mampu lolos mengikuti seleksi PBSB. Menurutnya hal itu harus terus diapresiasi, dan Kemenag akan terus berupaya mendorong seluruh Ponpes di Sulteng dapat meningkatkan prestasinya. “Perlu diingat santri dalam mengikuti program ini jumlahnya sangat luar biasa banyak dari seluruh Indonesia, dari peminat ribuan orang yang diterima jumlahnya terbatas. Sehingga kalau ada dari Sulteng yang lolos itu suatu prestasi yang luar biasa,” pungkas Gasim. IEA

Pos terkait