PALU, MERCUSUAR – Sejumlah kader dan pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang berasal dari Provinsi Sulteng, Sulsel, Sulut, Sulbar, dan NTB, berdialog bersama anggota DPRD Kota Palu, Rusman Ramli, di salah satu warung kopi di Palu, Selasa (14/3/2023).
Para kader dan pimpinan IPM tersebut, merupakan peserta dan pelaksana Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III (PKMTM III) yang diselenggarakan di Kota Palu, pada 14—18 Maret 2023.
Dalam dialog tersebut, Rusman menyampaikan berbagai motivasi kepada para kader IPM, salah satunya terkait kemampuan dalam mengelola organisasi.
Menurut Rusman, organisasi dan belajar diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang tidak dipisahkan, untuk dapat sukses pada kedua hal tersebut, maka diperlukan kemampuan untuk mengelola keduanya dengan seimbang.
Rusman menyampaikan, para generasi muda dalam berorganisasi setidaknya harus memiliki empat kemampuan (skill) untuk mengembangkan organisasinya.
“Yang pertama, seseorang yang berorganisasi harus mampu memecahkan masalah (problem solving) atau kemampuan memberikan solusi. Ini dapat dicapai melalui pengalaman dan keaktifan dalam organisasi. Jangan justru hanya menjadi sumber masalah dalam organisasi,” kata Rusman.
Selanjutnya, seorang generasi muda yang berorganisasi harus memiliki kemampuan kepemimpinan atau manajerial. Hal tersebut harus mampu dikembangkan dan diperlihatkan, karena akan sangat bermanfaat ke depan, ketika seorang generasi muda menjadi pemimpin dalam lingkungan masyarakat maupun pemerintahan.
Ketiga, pelajar yang berorganisasi penting untuk memiliki kemampuan membangun jejaring atau mampu bekerja sama dengan orang lain.
“Kerja sama dan sama-sama bekerja, baik di dunia nyata maupun dalam dunia maya. Dalam berorganisasi, seseorang harus memiliki jejaring yang luas,” tegasnya.
Terakhir, kata dia, pelajar dan organisasi juga harus mampu beradaptasi dengan teknologi. Perkembangan teknologi, menurut Rusman, tidak boleh diabaikan. Olehnya, organisasi dan generasi muda di dalamnya harus mampu menyesuaikan.
Salah satunya, kemajuan teknologi saat ini jika dimanfaatkan dengan baik dan maksimal akan dapat menjadi salah satu sumber finansial.
“Teknologi kita hari ini terus berkembang, olehnya organisasi harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Bayangkan kalau IPM dengan seluruh anggotanya menjadi buzzer kebaikan, Insyaallah dalam beberapa tahun sudah menjadi sumber penghasilan. Harus tumbuh itu, jangan cuma jadi penonton, tapi manfaatkannlah, karena teman-teman punya potensi untuk itu,” tandas Rusman. IEA