Pelatihan Anggota Kailinesia, Kembangkan Karya Sastra untuk Kemajuan Budaya Kaili

Sastrawan lokal, M. Alvin (kiri) memberikan motivasi kepada peserta, untuk berkarya memajukan sastra Kaili agar lebih terus mendunia. FOTO: MISBACH/MS

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Lembaga Pengembangan Seni dan Budaya Kailinesia menggelar pelatihan bagi anggota baru dan anggota senior, di Desa Toboli Barat Kecamatan Parigi Utara, selama tiga hari, pada Jumat—Minggu (8—10/8/2025).

Direktur sekaligus pendiri Kailinesia, Mohammad Taufan mengatakan pelatihan yang digelar oleh lembaganya bukan hanya diberikan kepada anggota baru, tetapi secara keseluruhan anggota lembaga.

Hal itu karena ada beberapa materi yang sama sekali belum pernah diberikan kepada seniman Kailinesia, yang kebanyakan berusia remaja kuliahan dan masih duduk di bangku sekolah.

“Mulai dari materi sinematografi, fotografi, musik, teater, materi manajemen pertunjukan, kemudian pengantar ilmu sastra, dan refleksi dan penguatan keorganisasian,” urai Opan, sapaan akrab Mohammad Taufan.

Dalam pelatihan itu, Kalinesia turut mengundang salah seorang sastrawan senior lokal yang memiliki pengalaman dalam beberapa riset maupun karya sastra yakni M. Alvin.

Dalam paparannya, Alvin bukan hanya memberikan pengantar sastra dengan gamblang, tetapi juga memberikan motivasi kepada para generasi muda, agar terus mengembangkan karya sastra untuk kemajuan budaya Kaili.

Dari beberapa materi itu, kata Opan, salah satunya adalah manajemen pertunjukan, yang memberikan pemahaman dan penguatan kepada anggota Kailinesia, bahwa dalam lingkaran seniman tidak semua harus jadi pemain depan panggung. Tetapi ada juga yang memiliki potensi menjadi manajer, tim lobi dan memiliki kemampuan public speaking, yang turut menjadi bagian dari Kailinesia.

Opan menuturkan, dengan hadirnya beberapa narasumber dalam kegiatan pelatihan selama tiga hari, menjadi momentum bagi Kailinesia untuk berevolusi menjadi sebuah organisasi maupun lembaga seni dan budaya, yang bergerak secara spesifik dalam memajukan kebudayaan Kaili yang memiliki konsep modern dengan pembagian tugas secara detil, tetapi memiliki tujuan yang sama.

“Insyaallah, lembaga Kailinesia bukan hanya memiliki para seniman dengan talenta spesifik, tetapi juga memiliki manajer dan tim fotografi yang akan menjadi pendukung utama, dan memiliki peran penting pula di lembaga ini,” urai Opan yang juga mantan Ketua Lembaga Kesenian Tirani, FKIP Untad periode 2004-2005.

Kegiatan pelatihan ditutup dengan beragam penampilan dari semua anggota lembaga Kailinesi

Pos terkait