PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) terlihat sepi.
Hal itu disebabkan dari sepuluh unit komputer pelayanan yang biasa aktif melayani warga, hanya satu yang tersisa. Sebab, sembilan unit lainnya dipindahkan ke Kecamatan Toribulu, dalam rangka program jemput bola yang digelar pada 1—5 September 2025.
Kondisi ini membuat kantor induk nyaris tak berfungsi. Pelayanan dokumen penting seperti KTP elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran untuk sementara tidak dapat dilakukan. Pemandangan sepi dan kosong menghiasi ruang pelayanan yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat.
Kepala Disdukcapil Parmout, Asmadi membenarkan pemindahan fasilitas tersebut. Menurutnya, langkah itu merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Bupati Parmout, H. Erwin Burase untuk memprioritaskan layanan langsung ke masyarakat desa melalui program jemput bola.
“Selama ini memang Dinas Dukcapil masih serba kekurangan dan banyak fasilitas yang sudah tua. Dari sepuluh komputer yang kami punya, sembilan harus dibawa ke Toribulu untuk mendukung pelayanan langsung,” ujar Asmadi di ruang kerjanya, Senin (1/9/2025).
Ia menegaskan, pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas utama, sekalipun harus mengorbankan aktivitas di kantor induk.
“Daripada warga dari Toribulu datang berbondong-bondong ke sini, lebih baik kami yang mendatangi mereka,” jelasnya.
Asmadi menyebutkan bahwa program jemput bola tidak hanya berhenti di Toribulu. Setelah Toribulu, giliran Kecamatan Mepanga dan Moutong yang akan disasar. Strategi tersebut diharapkan dapat memangkas beban masyarakat yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh ke ibu kota kabupaten demi mengurus dokumen kependudukan.
“Kami sedang menyusun jadwal layanan untuk beberapa kecamatan. Yaitu Mepanga, Moutong, dan menyusul daerah-daerah lainnya. Tujuannya agar pelayanan benar-benar menyentuh masyarakat,” tutur Asmadi.
Menanggapi krisis fasilitas yang terjadi, Asmadi menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Parmout telah menyiapkan solusi jangka panjang. Lewat anggaran tambahan (ABT) sebesar Rp800 juta, Disdukcapil Parmout akan mendapat suntikan peralatan baru.
Paket pengadaan itu meliputi mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) untuk pencetakan dokumen secara mandiri, sistem komputer dan jaringan, serta bahan baku seperti blanko KTP-el dan KK. Asmadi mengaku sangat menyambut baik langkah tersebut.
“Dengan dukungan anggaran tersebut, kami bisa memperkuat pelayanan, baik di kantor induk maupun di kecamatan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Asmadi juga mengungkapkan rencana perluasan titik pelayanan di luar kantor induk. Di mana Kecamatan Kasimbar, Tinombo, dan Taopa masuk dalam daftar lokasi yang akan memiliki layanan administrasi kependudukan sendiri.
“Empat titik pelayanan ini diharapkan benar-benar mendekatkan Dukcapil dengan masyarakat. Jadi, pengurusan dokumen tak lagi merepotkan warga desa yang selama ini harus jauh-jauh datang ke kantor dinas,” pungkasnya. AFL