PARMOUT, MERCUSUAR – Proyeksi Anggaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) pada APBD tahun 2022, mencapai Rp1,1 triliun lebih
Hal itu terungkap pada pembahasan KUAPPAS APBD tahun 2022, Senin (30/8/2021), antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Parigi Moutong dan badan anggaran DPRD Parmout.
Bahkan dalam pemaparan yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah, Yusrin menyebutkan, dalam proyeksi pendapatan dan belanja tahun 2022, untuk anggaran belanja modal masih kosong, alias belum teranggarkan.
“Untuk belanja modal belum teranggarkan, karena dana kita terserap di belanja pegawai,” akunya.
Di mana kata dia proyeksi belanja daerah untuk tahun 2022, sebesar Rp1.164.863.412.484. Proyeksi ini terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Hal itu, sesuai dengan Permendagri 77 tahun 2020, tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan daerah.
“Biasanya kita melihat belanja dalam bentuk tidak langsung dan langsung. Tapi sudah menggunakan Permendagri No. 77 itu, tampilannya sudah berubah menjadi seperti itu,” jelasnya.
Dia merinci, untuk belanja operasi, terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga, belanja hibah dan belanja bantuan social, dianggarkan sebesar Rp8,17 miliar lebih.
Namun, belanja modal tidak disebutkan berapa target penganggarannya, alasannya dana di tahun 2022 terserap di belanja pegawai, khususnya pembiayaan gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Sementara untuk belanja tidak terduga kata dia, dianggarkan sebesar Rp30 miliar. Hal itu menurutnya, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang tentang pengelolaan keuangan daerah.
“Belanja transfer dianggarakan sebesar Rp317 miliar lebih, untuk dana desa dan alokasi dana desa,”ucapnya.
Selanjutnya, untuk proyeksi pembiayaan daerah untuk penerimaan daerah masih kosong. Pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan sebesar Rp5,9 miliar lebih, di dalamnya terdapat penyertaan modal sebesar Rp5 miliar. Sehingga, total pembiayaan sebesar Rp5.933.330.33 miliar lebih.
Proyeksi Pendapatan Tahun 2022
Sebelumnya, pihaknya juga memaparkan, proyeksi total pendapatan tahun 2022 sebesar Rp1.170.790.740.817. Terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp 126,4 miliar. Dari total itu, dia mengklaim lebih ada kenaikan sekitar Rp 81 juta lebih dari tahun 2020.
Dana transfer ditargetkan sebesar Rp1,4 triliun, dengan asumsi terdiri dari dana perimbangan antara lain, dana transfer umum masih berpatokan pada tahun sebelumnya sebesar Rp769 miliar lebih.
Kemudian, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), belum ditargetkan karena masih menunggu hasil pembahasan APBN, dan akan disesuaikan pada bulan Oktober setelah disahkan.
“Demikian pula dengan dana insentif daerah, belum juga ditargetkan menunggu dari pengesahan APBN tahun 2022,” jelasnya.
Selanjutnya, dana transfer antar daerah, terdiri dari dana bagi hasil provinsi dengan kabupaten seperti tahun 2021 sebesar Rp 34 miliar lebih.
“Kami menunggu hasil evaluasi dari provinsi, apakah ada perbaikan atau penyesuaian sebelum pengesahan APBD nanti,” kata dia.
Target dana desa lanjutnya, masih sesuai angka di tahun sebelumnya sebesar Rp237 miliar lebih. Kemudian lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari bagi hasil dan hibah provinsi Rp 2,5 miliar.
“Sehingga, total pendapatan tahun 2022 sebesar Rp1.170.790.740.817.
Sementara itu dari beberapa penjelasan, anggaran APBD Kabupaten Parmout lebih banyak terserap pada belanja langsung yakni belanja pegawai, yang hampir menyerap 70 persen APBD. TIA