SIGI, MERCUSUAR – Pembangunan sabodam dan hunian tetap (huntap) satelit di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, masih dalam proses. Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi, kepada wartawan Mercusuar, usai pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, Balai Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sigi, Camat Kulawi dan Kades Salua, di aula Kantor Bupati Sigi sementara, Jumat (27/8/2021).
Dijelaskannya, karena curah hujan tinggi di wilayah itu, sehingga saat ini muncul aliran sungai baru di sisi kanan Sabodam. Kalau mengikuti desain perencanaan yang tanpa arus sungai, berarti arus sungai itu akan tertutup oleh Sabodam, tapi kalau dibuat perencanaan sendiri, maka arus sungai tersebut bisa masuk, artinya ada perubahan desain, sehingga ada lahan masyarakat yang terkena.
“Kemudian, sesuai usulan Pemerintah Desa Salua, akan dibangun 74 unit hunian tetap (huntap) satelit, setelah realisasi dalam pembangunan, hanya sekira 64 rumah, dalam hal ini PPK menyatakan tidak masalah untuk tetap membangun 74 unit huntap, asalkan ada lahan yang tersedia,” jelasnya.
Lanjutnya, terkait lahan huntap rersebut tersedia, karena lahan memang diperuntukkan untuk 74 unit huntap dan lahan tersebut sudah dibayar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi.
“Terkait jalan yang menuju pembangunan Sabodam I, melalui jalan huntap. Untuk pembangunan Sabodam sifatnya multi years, sementara pembangunan huntap masih desain gambar,” terangnya. AJI