PALU, MERCUSUAR – Di tengah kondisi pandemi COVID-19, pemerintah masih menetapkan sistem pembelajaran daring (online) untuk diterapkan di tiap jenjang sekolah atau madrasah, terutama bagi daerah yang termasuk dalam zona merah atau dengan risiko tinggi penularan COVID-19.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Palu, H Syamsu Nursi berharap kondisi pandemi dapat segera teratasi, agar proses pembelajaran kembali menerapkan sistem tatap muka atau luring (offline) di tiap kelas.
“Mudah-mudahan kita harapkan di Januari 2021 sudah bisa dilaksanakan belajar tatap muka. Tidak seperti ini lagi kondisinya,” kata Syamsu di ruang kerjanya, Rabu (18/11/2020).
Sejauh ini, ia mengaku bahwa penerapan pembelajaran daring masih kurang efektif dalam proses transfer ilmu antara guru dan peserta didik dibandingkan jika diterapkan sistem tatap muka seperti biasanya.
“Terus terang memang model pembelajaran daring kurang efektif dibanding tatap muka,” imbuhnya.
Hal yang paling dikeluhkan, ungkap Syamsu, adalah partisipasi peserta didik yang masih minim untuk mengikuti pembelajaran daring. Faktor pengawasan yang kurang maksimal disebutnya turut berpengaruh pada kondisi tersebut.
Meskipun pemerintah maupun pihak madrasah telah berupaya memberi stimulan berupa bantuan paket data internet kepada siswa, hal itu belum memberikan dampak peningkatan partisipasi aktif para peserta didik mengikuti pembelajaran daring.
“Ada, sih, peningkatannya, tapi tidak terlalu signifikian,” ucap Syamsu.
Meski begitu, ia juga mengaku akan tetap menjalankan dan melanjutkan program bantuan paket data internet kepada para peserta didik, untuk terus mendorong partisipasi aktif mereka mengikuti pembelajaran daring.
“Kalau tahun depan masih seperti ini (belajar daring), tentu kita akan lanjutkan lagi,” tandasnya. IEA