Pemkab Banggai dan UGM, Identifikasi Potensi Sumber Daya Air

Seminar awal identifikasi potensi sumber daya air sentra pangan Kabupaten Banggai, di ruang rapat umum Kantor Bupati Banggai, Senin (19/5/2025). FOTO: IST.

BANGGAI, MERCUSUAR – Wakil Bupati (Wabup) Banggai, H. Furqanuddin Masulili membuka secara resmi seminar awal identifikasi potensi sumber daya air sentra pangan Kabupaten Banggai, di ruang rapat umum Kantor Bupati Banggai, Senin (19/5/2025).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai bersama Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut dihadiri Ketua Tim Peneliti UGM, Tjahyo Nugroho Adji bersama rombongan, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Toili, Toili Barat, Moilong, Masama, Simpang Raya, para Kabid lingkup OPD, dan para Koordinator Penyuluh.

Anggota Tim Peneliti, Dr. Nurul Hakim menyampaikan kegiatan tersebut sudah diaksanakan di berbagai wilayah perkotaan secara berkembang. Olehnya, pihaknya mencoba untuk mengidentifikasi nama potensi sumber daya air, permukaan air panas, dan terkait air hujan yang merupakan sumber utama dari potensi sumber daya air di tiga Kecamatan sentral pangan.

“Mohon doanya, semoga setelah ini, nanti kami akan langsung melakukan survei di lapangan. Melakukan pengukuran terkait dengan data primer dan juga data sekunder,” ujar Nurul.

Ia juga meminta agar pihaknya dibantu terkait dengan pekerjaan, agar mendapatkan data primer dan data sekunder yang dapat melengkapi analisis.

“Sehingga diharapkan nanti hasil penelitian potensi sumber daya air di wilayah dan lapangan dapat dilakukan secara normal. Termasuk juga nanti akan membantu kami dalam melakukan rekomendasi terkait dengan kebijakan,” harapnya.

Sementara itu, Wabup Banggai, Furqanuddin menyampaikan keterbatasan infrastruktur irigasi dan data teknis menjadi persoalan yang harus dijawab secara bersama.

“Kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam melakukan identifikasi awal potensi sumber daya air menjadi sangat penting. Ini bukan sekadar kajian di atas kertas, akan tetapi merupakan langkah awal dalam pengolahan sumber daya air,” kata Furqanuddin.

Ia menekankan partisipasi masyarakat lokal sangat diharapkan, dalam proses identifikasi dan pengelolaan sumber daya air tersebut. Karena masyarakat adalah pihak yang paling merasakan manfaat sekaligus dampaknya.

Menurutnya, kearifan lokal dan pengalaman masyarakat dalam mengelola air selama bertahun-tahun juga harus menjadi bagian dari pertimbangan dalam perencanaan ke depan.

“Saya juga meminta kepada seluruh jajaran OPD, Camat, serta tokoh masyarakat di wilayah penelitian untuk memberikan dukungan penuh kepada Tim Peneliti UGM dalam melakukan kajian di lapangan,” tandas Furqanuddin. */PAR

Pos terkait