BUOL, MERCUSUAR – Tahun anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol melalui Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) telah mengajukan usulan kuota formasi penerimaan Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Selain kuota formasi penerimaan CPNS, juga diajukan usulan permintaan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Demikian diungkapkan oleh Kepala BKDPSDM Kabupaten Buol, Muhamad SE pada wartawan Media ini di ruang kerjanya.
Menurutnya total usulan untuk kuota formasi CPNS dan P3K ke BKN sebanyak 1.700 orang. Namun dari jumlah usulan itu, belum tentu sepenuhnya disetujui BKN karena semua harus melalui proses pertimbangan.
“Prinsipnya, kita menunggu saja berapa jumlah kuota yang akan disetujui BKN dari jumlah usulan yang diajukan. Kita berharap mudah-mudahan jumlah kuota yang disetujui nanti lebih banyak dari tahun 2018 yang hanya 280 orang dari 851 jumlah usulan permintaan kuota yang diajukan saat itu,” ujarnya.
Dijelaskannya, usul permintaan kuota formasi penerimaan CPNS, karena Pemkab Buol hingga saat ini masih kekurangan tenaga PNS. Hal itu disebabkan banyaknya PNS yang telah memasuki usia pensiun.
BUTUH SEKIRA 7.000
Hingga bulan Juni 2019, kata Muhamad, jumlah PNS yang aktif bekerja di lingkungan Pemkab Buol tercatat sekira 3.951 orang, terdiri dari tenaga administrasi, kesehatan, guru maupun tenaga tehnis lainnya. Jumlah itu dinilai masih sangat kurang dan masih membutuhkan sekira 7.000 tenaga pegawai. “Untuk mengatasi kekurangan tersebut, setiap tahunnya kita mengajukan usul permintaan kuota formasi penerimaan ke BKN,” katanya.
Penerimaan CPNS seluruh Indonesia, tambahnya, tetap dilakukan melalui sistem Online, baik pendaftaran maupun ujian tes bagi peserta yang mendaftar.
“Jadi lulus atau tidaknya, semua ditentukan hasil pekerjaan masing masing peserta yang mengikuti ujian tes. Tidak ada istilah koneksi atau hubungan kedekatan keluarga, teman, maupun hubungan kedekatan lain dengan pejabat. Apalagi misalnya, kalau ada peserta ujian yang mencoba menggunakan sistim koneksi dengan cara membayar agar bisa lulus ujian, itu lebih konyol. Lulus atau tidaknya, semuanya ditentukan hasil pekerjaan masing masing. Dan hasilnya, langsung bisa diketahui peserta saat mengikuti ujian tes,” tandas Muhamad. SUL