Pemkab Parmout Dorong Penguatan Literasi Anak

Aisyah Syifa Mufidah, siswi SD Negeri Ranomaisi Kecamatan Parigi, peraih Juara I lomba baca puisi tingkat SD pada Festival Literasi 2025, di Kantor Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (10/9/2025). FOTO: IST.

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Festival Literasi yang berlangsung pada 10—13 September 2025.

Kegiatan yang merupakan bagian dari peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tersebut, diikuti perwakilan dari seluruh sekolah jenjang SD dan SMP di wilayah Kabupaten Parmout.

“Festival literasi bukan sekadar memperingati HAN, melainkan investasi jangka panjang dalam menyiapkan anak-anak Parigi Moutong menghadapi tantangan global. Serta sebagai tonggak penting dalam membangun generasi emas,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parmout, Moh. Sakti Lasimpala saat membuka Festival Literasi, di Kantor Disdikbud, Rabu (10/9/2025).

Dalam pesannya, Sakti menegaskan bahwa Pemerintah Daerah terus berkomitmen untuk menghadirkan ruang literasi yang tidak hanya mengajarkan anak membaca dan menulis, tetapi juga membentuk cara berpikir kritis, kreatif, serta berkarakter.

Menurutnya, dengan pola tersebut, lima hingga sepuluh tahun mendatang, anak-anak Parmout mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

“Peringatan HAN menjadi momentum penting untuk kembali meneguhkan komitmen kita bersama dalam melindungi, mendidik, serta memenuhi hak anak sebagai penerus bangsa,” tuturnya.

Ia menjelaskan pelaksanaan Festival Literasi merupakan bagian dari kepedulian Pemkab Parmout, terhadap peningkatan kualitas anak, khususnya dalam bidang pendidikan dan budaya baca.

Sebab, kata Sakti, literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, mengolah informasi, serta menanamkan nilai-nilai kearifan dan moral yang luhur.

“Pemkab Parmout melalui program Gerbang Desa serta 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, terus mendorong terciptanya lingkungan yang ramah anak, sehat, dan tentunya mendukung tumbuh kembang anak,” imbuhnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat, baik orang tua, guru, maupun komunitas, untuk bersama-sama memastikan setiap anak terlindungi dari kekerasan, diskriminasi, dan berbagai bentuk ancaman.

“Melalui kegiatan ini, saya mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menjadikan anak-anak Parigi Moutong sebagai generasi emas yang cerdas dan berakhlak mulia,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Parmout, Sunarti menerangkan pelaksanaan festival tersebut diproyeksikan melahirkan kolaborasi lebih kuat antara guru, orang tua, komunitas, hingga dunia digital yang semakin berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

“Festival ini diikuti sebanyak 307 siswa-siswi SD dan SMP, berlangsung selama empat hari. Nantinya para peserta akan mengikuti 10 kategori lomba baik online maupun offline,” ujar Sunarti.

Ia menyebut, 10 cabang lomba tersebut yakni membaca nyaring, membaca puisi, pidato bahasa Inggris, mendongeng cerita rakyat asli Parigi Moutong dengan bahasa daerah, kelas menulis, bedah buku, dan menulis 7 artikel kebiasaan baik anak Indonesia hebat. Selain itu, lomba foto Festival Literasi, konten menarik di media sosial, dan lomba ranking 1.

Sunarti mengatakan bahwa pelaksanaan festival bukan hanya sekadar ajang lomba, melainkan wujud komitmen untuk meningkatkan mutu literasi dan numerasi peserta didik, baik SD maupun SMP.

“Harapannya, melalui festival ini dapat meningkatan minat baca, tulis, dan literasi peserta didik. Serta terciptanya kolaborasi antarsekolah, guru, dan masyarakat dalam mendukung kemajuan kualitas pendidikan di wilayah Parmout,” tuturnya. AFL

Pos terkait