Pemkab Parmout Terima Sertifikat Aset

FOTO HLLLL BPN PARMOUT

PARMOUT, MERCUSUAR – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Parigi menyerahkan sertifikat delapan bidang aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (parmout) yang sudah disertifikat, Kamis (13/8/2020).

Delapan bidang aset tersebut, meliputi beberapa sekolah dan puskesmas.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh oleh Kepala BPN Parigi, Rony Teja Lesmana pada Wakil Bupati (Wabup) Parmout, H Badrun Nggai didampingi Plh Kadis PUPRP Parmout, Rivai di ruang kerja Wabup.

Menurut Wabup bahwa hingga saat ini masih banyak aset daerah yang belum bersertifikat, hingga kedepan pihaknya berharap akan terus bekerjasama dengan BPN untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Apalagi, kata dia, pihaknya sudah memiliki target selama sisa masa jabatan tiga tahun kedepan, akan segera menyelesaikan perseoalan tersebut dengan target 1.500 bidang yang harus diselesaikan.

Wabub mengapresiasi BPN yang juga sudah menyelesaikan sebagian besar sertifikat aset milik pemkab Parmout.

Bahkan, katanya, terkait aset jalan yang ada di wilayah Kabupaten Parmout juga akan dituntaskan kedepan .

Pada kesempatan itu, Wabub juga meminta pada BPN untuk menuntaskan program pembuatan sertifikat  gratis untuk masyarakat. Selain itu, ia meminta agar BPN menerbitkan surat terkait biaya, hingga biayanya seragam serta pihak desa tidak semena-mena menaikan harga pembuatan sertifikat.

“Takutnya kedepan di kalangan masyarakat akan terjadi keributan karena ada oknum aparatur desa yang menaikan secara sepihak pembiyaanya,” ujar Wabup.

Sementara itu, Kepala BPN Parigi  mengatakan bahwa untuk tahap awal kerjasama pembuatan sertifikat aset milik pemkab hampir rampung 100 persen.

“Optimis bisa menyelesaikanya sampai dengan tiga bulan kedepan,” katanya.

Dijelaskan Rony, pihaknya pada bulan Maret sudah menyelesaikan sertifikat dan menyerahkanya pada pemkab sebanyak  19 bidang dan saat ini menyerahkan lagi delapan bidang.

Rencananya, bulan Agustus akan kembali menyerahkan sisanya sebanyak 56 bidang. “Sehingga dari target 75 awalnya, mengalami penambahan menjadi 83. Insya Allah akan diselesaikan hingga 100 persen,” tandasnya.

Bahkan, ia mengatakan bahwa target penyelesaian 1.500 bidang  bisa diselesaikan dalam waktu tidak sampai tiga tahun. 

Sementara persoalan pembiayaan pembuatan setifikat gratis pada masyarakat, sambung Rony, pihaknya kemungkinan masih akan menekan biaya dari Rp350 ribu turun hingga Rp250 ribu. TIA   

Pos terkait