PARIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), menggelar rakor terkait peningkatan kewaspadaan kesehatan hewan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK), Selasa (19/7/2022). Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Adminitrasi Umum, Sitti Wahyuni Borman, bertempat di lantai II Kantor Bupati Parmout.
Dalam sambutannya, Siti Wahyuni mengatakan, Kesbangpol Kabupaten Parmout melalui kegiatan tersebut, mewaspadai PMK, yang merupakan penyakit hewan menular, yang saat ini paling ditakuti oleh semua negara.
Kata dia, penyakit itu tentu berdampak pada kerugian ekonomi yang sangat tinggi, dikarenakan oleh penyebaran dari penyakit tersebut sangat cepat.
Olehnya itu, sebagai reaksi cepat Pemkab Parmout, dalam hal ini dinas terkait, melakukan rakor peningkatan kewaspadaan kesehatan hewan terhadap PMK. Pihaknya berharap, melalui rakor dapat menghasilkan cara atau strategi penanggulangan PMK.
Menurutnya, langkah pemerintah dalam rapat koordinasi, selain meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan pemasukan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, babi serta produknya (terutama daging dan susu).
Langkah selanjutnya, adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan di check point antar provinsi atau kabupaten, dengan melibatkan pihak aparat kepolisian. Kemudian, tidak mengeluarkan rekomendasi atau izin pemasukan ternak yang rentan PMK, dari daerah tertular PMK.
Ditambahkannya, langkah cepat yang dilakukan oleh Pemkab Parmout, yakni agar semua stakeholder bersinergi, dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap ternak yang teridentifikasi positif PMK, sehingga kasus PMK sedini mungkin dapat diantisipasi.
Sementara itu, Waka Polres Parmout, Kompol I Putu Surya Bhakti juga mengatakan, untuk pembentukan satgas, nanti dapat ditindaklanjuti sampai ke tingkat kecamatan.
“Salah satu tugas dari TNI dan Polri, yakni membantu dalam monitoring dan penyekatan di check point masing-masing kecamatan,” tutupnya. TIA