Pemkab Sigi Matangkan Pengelolaan RTH

Rakor pemanfaatan aset ruang terbuka hijau, di ruang kerja Wabup Sigi, Selasa (22/4/2025). FOTO: SANAJI/MS

SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi mematangkan langkah pemanfaatan sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dibangun di beberapa titik strategis.

Hal itu dibahas pada rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi, di ruang kerjanya, Selasa (22/4/2025). Hadir pada kesempatan itu, Asisten II serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Rapat tersebut membahas secara khusus terkait rencana pengelolaan empat RTH. Yakni Taiganja, Al-Asmaul Husna, Kabobona, dan Taman Likuefaksi. Keempat lokasi tersebut telah selesai dibangun dan dalam tahap pemanfaatan. Belakangan mulai menarik minat pihak swasta untuk dikelola secara profesional.

“RTH dan taman-taman ini sudah selesai dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Tapi sekarang, sudah ada pihak swasta yang menyatakan minat untuk mengelola beberapa di antaranya,” ujar Samuel.

Ia menekankan, meskipun kerja sama pengelolaan dimungkinkan berdasarkan aturan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), namun proses tersebut harus dilakukan dengan perhitungan yang matang dan tidak sembarangan.

“Kita tidak bisa serta merta menyewakan atau menyerahkan pengelolaan. Harus ada proses penilaian dari tim ahli yang berwenang. Bahkan dalam aturannya, pengelolaan bisa sampai 30 tahun, tapi semua itu harus berdasarkan perhitungan dan regulasi yang jelas,” tegasnya.

Menurut Samuel, rapat koordinasi yang dilakukan masih merupakan tahapan awal. Belum ada keputusan final mengenai kerja sama, maupun penetapan nilai sewa terhadap aset daerah tersebut. Ia juga berharap, agar masyarakat turut menjaga keberadaan fasilitas umum yang telah dibangun pemerintah daerah.

Samuel mengungkapkan, ada sejumlah laporan mengenai kerusakan dan kehilangan fasilitas, terutama tanaman hias di area taman.

“Saya sudah dapat banyak laporan, bunga-bunga di taman hilang dicabut. Ini tentu sangat disayangkan. Saya minta masyarakat jaga bersama fasilitas ini. Jangan dirusak atau diambil. Ini semua dibangun untuk memperindah wajah daerah kita,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merasa memiliki, dan turut berperan dalam menjaga kelestarian serta kenyamanan ruang-ruang publik tersebut.

“Kalau fasilitasnya rusak atau tidak terawat, yang rugi kita semua. Makanya, ayo sama-sama kita jaga, rawat, dan manfaatkan dengan baik,” pungkasnya. AJI

Pos terkait