SIGI, MERCUSUAR – Keberadaan perpustakaan di desa akan mendorong peningkatan minat baca masyarakat dan kecintaan terhadap buku sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sigi, Nuim Hayat saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), yang dirangkaikan dengan peluncuran Penerapan Program “SIGAP KAILI” dan Pembentukan Pilot Project Perpustakaan Desa, di salah satu kafe di Desa Sunju, Kamis (22/5/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sigi beserta jajaran, para Kepala OPD terkait, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sigi yang diwakili Aizah Nuim Hayat, Ketua DWP Kabupaten Sigi beserta jajaran, Sekretaris Desa Sibalaya Utara dan peserta.
Nuim juga menilai bimtek tersebut merupakan langkah strategis, dalam mendorong tumbuhnya perpustakaan hingga ke pelosok desa.
“Dengan membaca, wawasan akan bertambah, cakrawala berpikir terbuka. Saat ini perpustakaan juga telah terintegrasi dengan teknologi informasi, yang memudahkan masyarakat mencari informasi apapun yang mereka butuhkan,” ujar Nuim.
Ia menyampaikan Pemkab Sigi terus berupaya mendorong agar perpustakaan hadir lebih dekat dengan masyarakat. Serta mudah diakses oleh semua kalangan, khususnya masyarakat desa.
Nuim berharap perpustakaan desa dapat menjadi ruang belajar, tempat mencari ilmu, dan wadah pengembangan diri masyarakat.
“Kegiatan bimtek ini menjadi sarana menimba ilmu yang nantinya bisa diaplikasikan langsung di tengah masyarakat. Hadirkan pojok baca di desa, jadikan perpustakaan sebagai pusat belajar yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan warga,” tegasnya.
Nuim juga menyampaikan pentingnya peran aktif masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan. Serta perlunya inovasi agar perpustakaan menjadi tempat yang menarik dan menyenangkan. Bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat kegiatan literasi masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sigi untuk membangun masyarakat yang literat, inklusif, dan berdaya melalui penguatan peran perpustakaan desa,” tandasnya. AJI