TOJO UNAUNA, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tojo Unauna (Touna) mengelar Rapat Koordinasi bersama Polres Touna dan Kejari Touna, terkait adanya laporan warga bahwa harga beras yang sebelumnya Rp11.000 perkilogram menjadi Rp14.000, di ruang rapat Kabag Hukum Kantor Bupati Touna, Selasa (21/2/2023).
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Asisten I, Alfian Matajeng, Kabag Hukum Setdakab Touna, Aspan Taurenta, Kasi Intel Kejari Touna, Laode Muh. Nuzul, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Moh. Isa Ashar Latimumu, Kasat Pol PP, Iksan Badawi, beserta Anggota TPID Kabupaten Touna.
Usai Rakor itu, tim gabungan yang dipimpin oleh Kadis Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah langsung melakukan sidak ke Pasar Sentral Ampana, Kecamatan Ampana Kota untuk mengecek harga berupa beras, untuk mengetahui harga sebenarnya, serta mengetahui kebenaran informasi adanya penimbunan beras.
Setelah dilakukan pengecekan, tim gabungan tidak menemukan adanya penimbunan beras, namun kenaikan harga akibat berkurangnya stok beras di tempat penyalur, serta lambatnya kedatangan beras dari sumbernya.
Usai sidak itu, Kadis Perdagangan,Perindustrian,Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Touna, Isa Ashar mengatakan naiknya harga beras tersebut benar adanya, namun akibat ketersedian stok di penyalur sudah menipis, dan beras yang sudah dipesan ke Touna sampai saat ini belum datang.
“Akan tetapi, sebentar sore (Selasa, 21/2/2023)atau besok (Rabu, 22/2/2023) Insyaallah sudah sampai di Touna ini. Naiknya harga itu akibat dari sumbernya dari Makassar dan Toili belum sampai, dan mobil juga sudah 10 hari di sana antre menunggu giliran, sehingga saat ini naik harganya dan berlaku hukum ekonomi,” kata Kadis.
Namun, kata dia, untuk sementara pihaknya melakukan tindakan dengan melakukan komunikasi dengan Perum Bulog, terkait sampainya stok beras impor.
“Kita ketahui bersama, bahwa di Touna ini tidak ada lumbung beras, yang ada itu hanyalah 3 penyalur saja, dan itu sudah kami cek semua memang benar stok menipis. Setelah kami cek, hanya di pasar sentral ini saja yang harganya Rp14.000 perkilogram, namun di tempat lain ada yang harganya Rp12.500 perkilogram, dan ada harga Rp13.000 perkilogram, artinya beragam,” pungkasnya. */PAR