PENYELESAIAN KONFLIK AGRARIA, Sulteng akan Bentuk Tim 

FOTO AGRARIA-9ea858ff

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H Rusdy Mastura menyebutkan akan membentuk Tim Penyelesaian Konflik Agraria untuk menyelesaikan permasalahan agrarian yang terjadi di tengah masyarakat Sulteng.

Hal itu dikatakan Gubernur saat memberikan arahan terkait penyelesaian konflik atau sengketa agraria di Sulteng, di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2022).

“Tim yang akan dibentuk harus terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi dan kapasitas, yang selama ini bergabung dalam pendampingan masyarakat,” kata Gubernur.

Pembentukan tim tersebut, jelasnya, didasarkan saat ini banyak berkembang permasalahan bidang agraria di masyarakat. Kondisi tersebut harus segera diselesaikan, agar jaminan investasi di daerah Sulteng mendapat kepastian hukum, serta tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.

Gubernur menyampaikan bahwa konflik agraria banyak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat dan cenderung menimbulkan hal-hal yang menghambat pembangunan di daerah.

“Saya berharap tim ini melihat langsung di masyarakat kalau ada kebuntuan komunikasi, sehingga kita dapatkan bentuk penyelesaiannya,” imbuhnya.

Gubernur juga menyampaikan Sulteng sangat membutuhkan investasi, karena fiskal sangat rendah. Kondisi tersebut membuat Sulteng membutuhkan dukungan dari investor untuk membuat loncatan pembangunan.

“Kita berharap PAD kita bisa mencapai Rp5 triliun. Saat ini hanya Rp1 triliun. Kita bersyukur ada dana transfer dari pusat,” ujar Gubernur.

Gubernur juga menegaskan Pemerintah Sulteng tidak boleh hanya mengandalkan APBD yang hanya bisa meningkatkan pembangunan sebesar 20%. Sementara pihak swasta bisa meningkatkan pembangunan sebesar 80%.

“Kita harus mempersiapkan Sulawesi Tengah menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru, sehingga pertanian, perkebunan, dan perikanan harus kita tingkatkan. Jaminan investasi harus kita wujudkan, sehingga rencana  pembangunan industri perikanan halal bisa segera dibangun. Beberapa smelter dan food estate segera akan dibangun, sehingga perlu ada kepastian bidang agraria untuk lokasi pembangunan industri dan investasi di daerah kita,” tutup Gubernur.

ANGKA KEMISKINAN BERKURANG

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan bahwa tahun ini Sulteng mengurangi angka kemiskinan 1% persen dan pertumbuhan pembangunan di Sulteng juga sangat tinggi. 

Hal itu didorong dengan adanya kucuran KUR BRI Rp2,5 triliun dan investasi berjalan baik. IEA/*

Pos terkait