PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng akan menanggung 70 persen pembiayaan domestik pemberangkatan calon jemaah haji tahun ini.
Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulteng, Awaludin mengatakan hal tersebut telah sesuai dengan Undang-undang, yakni 70 persen anggaran disiapkan oleh Pemprov dan 30 persen lainnya oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota asal calon jemaah haji bersangkutan.
“Pembiayaan haji domestik Pemerintah Daerah menyiapkan sesuai dengan UU. Disiapkan anggaran dari Pemprov 70 persen dan Kabupaten Kota 30 persen,” ungkap Awaludin, saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).
Dijelaskannya, pembiayaan domestik tersebut mencakup di antaranya biaya penerbangan calon jemaah dari Palu menuju Embarkasi Haji Balikpapan, serta biaya akomodasi dan makan minum selama transit di Embarkasi.
Pada pemberangkatan haji tahun ini, Provinsi Sulteng mendapatkan kuota sebanyak 903 jemaah haji reguler. Jumlah tersebut, kata Awaludin, sebesar 48,2 persen dibanding jumlah kuota haji sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Awaludin menuturkan, waktu persiapan pemberangkatan haji tahun ini cukup singkat, karena kepastian izin dari Arab Saudi terkait jemaah asal luar negeri baru diberikan pada awal April 2022 lalu.
Meski begitu, ia memastikan hal itu telah diantisipasi dengan baik oleh Pemerintah Daerah, utamanya terkait kesiapan anggaran.
“Pelaksanaan persiapan pemberangkatan, pertama pesawat yang harus ditender biayanya itu harus kerja cepat. Tahun ini keputusan terkait haji karena memang kondisi pandemi, tiba-tiba ada keputusan yang cepat, maka kami pemerintah daerah juga merespon cepat persiapannya. Untuk anggaran persiapan sudah bisa kita antisipasi. Sekalipun ada pergeseran, tapi cepat diantisipasi karena memang kami berkoordinasi terus dengan pemerintah daerah dan Kementerian Agama,” tandas Awaludin.
Sebelumnya, Gubernur yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulteng, Mulyono pada Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tingkat Provinsi Sulteng tahun 2022, di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (19/5/2022) menekankan pentingnya mewujudkan pelayanan maksimal kepada jemaah haji.
Ia berharap, tahapan pelaksanaan ibadah haji yang akan dilalui jemaah mendapatkan berkah, kelancaran dan kemudahan, sehingga jemaah haji Sulawesi Tengah menjadi haji mabrur, apalagi setelah dua tahun pemberangkatan ibadah haji tertunda akibat pandemi Covid-19.
Menurutnya, penyelenggaraan ibadah haji di samping menyangkut pelayanan, pembinaan dan perlindungan serta kesejahteraan lahir dan batin jemaah, juga menyangkut nama baik dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia khususnya saat di Arab Saudi. IEA