DONGGALA, MERCUSUAR – Komunitas pecinta mangrove yang mengatasnamakan diri Sahabat Mangrove Sirenja (SMS) menggagas penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Minggu (30/7/2023).
Upaya untuk membentengi desa dengan tumbuhan mangrove itu, merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Mangrove Sedunia.
Wakil Ketua Komunitas SMS, Zahir mengungkapkan pascabencana 2018 segala upaya mitigasi telah dilakukan, khususnya di daerah-daerah yang terdampak langsung bencana gempa maupun tsunami. Salah satunya, membentengi desa dengan tumbuhan mangrove.
“Untuk penanaman hari ini, ada sekira 10 ribu bibit mangrove yang ditanam di lahan-lahan kosong di pesisir Tompe. Penanaman ini juga sebagai rangkaian peringatan Hari Mangrove Sedunia,” jelasnya.
Zahir menambahkan, di wilayah tersebut diperoleh informasi bahwa akan dibangun tanggul untuk mengantisipasi banjir rob yang kerap melanda wilayah itu. Ia berharap, jika nantinya tanggul jadi dibangun, maka pemerintah juga dapat mempertimbangkan mangrove yang telah ditanam.
“Kita hanya berharap, jika memang tanggul jadi dibangun, sebaiknya di depan atau di belakang mangrove, agar mangrove yang ditanam tidak sia-sia, dan bisa juga menjadi benteng dari ombak,” ujar Zahir.
Ia melanjutkan, untuk pengadaan bibit mangrove, pihaknya mendapat dukungan penuh dari NGO Penabulu Foundation. Untuk itu, Zahir mengimbau seluruh warga untuk peduli serta ikut menjaga pertumbuhan mangrove yang baru ditanam tersebut.
Selain dihadiri Camat Sirenja, penanaman melibatkan sejumlah unsur masyarakat, mulai dari Pemerintah Kecamatan, desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, KMPB (Kelompok Masyarakat Peduli Bencana) perwakilan dari setiap desa, perwakilan dari kecamatan lain, BPBD, Kelompok Pecinta Alam, RAPI, Komunitas Sepeda dan Pramuka. AMR