Penanganan Stunting – Pjs Bupati Sigi: Perlu Kerjasama Lintas Sektor

FOTO STUNTING SIGI

SIGI, MERCUSUAR – Percepatan penagngulangan masalah stunting tidak dapat hanya ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) saja, tapi perlu kerjasama lintas sektor untuk menyelesaikannya.

Demikian dikatakan Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sigi, Sisliandy saat menghadiri penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Posko Stunting, di Desa Tulo, Kecamatan Dolo, Rabu (30/9/2020).

Dijelaskan, stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita saat ini.

“Bahaya stunting berdampak besar pada pertumbuhan anak, maka perlu adanya penanganan serius. Antara lain adanya intervensi stunting yang dilakukan yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensi. Intervensi spesifik ini merupakan intervensi yang ditunjukan kepada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dimulai dari masa kehamilan ibu sampai melahirkan balita,” jelasnya didampingi Sekretaris Kabupaten, Muh Basir Lainga.

Lanjutnya, sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk bersama mensukseskan program dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Sigi, mengingat tahun ini Sigi menjadi salah satu lokus stunting nasional.

Lokus stunting Sigi tahun 2020, di enam kecamatan, meliputi Kecamatan Marawola Barat, Pipikoro, Kulawi, Dolo, Lindu, dan Kecamatan Tanambulava.

Dia berharap kepada semua OPD terkait ikut mengambil peran dalam upaya penanggulangan stunting di Sigi.

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi tetap mendukung program yang mengarah kepada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, seperti stunting kita akan berupaya terus melakukan penurunan angka stunting di Sigi, stunting bisa dituntaskan secara bersama-sama,” ujarnya.

Dia juga berharap, tim stunting Sigi dapat bersinergi dengan tim panelis aksi penurunan stunting Provinsi Sulteng. “Mudah-mudahan Sigi mendapatkan nilai yang baik, sehingga bisa melanjutkan aksi selanjutnya,” kata Sisliandy. AJI

Pos terkait