PALU, MERCUSUAR – Forum Revitalisasi Gedung Juang (FRGJ) yang merupakan gabungan dari komunitas warga dan individu yang peduli pada sejarah dan literasi, berharap penetapan Gedung Juang sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB), dapat menjadi kado peringatan 100 tahun atau seabad usia bangunan tersebut, pada 1 April 2024 nanti. Demikian dikatakan perwakilan FRGJ, Muh. Isnaeni Muhidin yang akrab disapa Neni, pada diskusi terbatas yang dilaksanakan FRGJ, Sabtu (13/8/2022), bertempat di Gedung Juang, Kelurahan Lolu Utara, Kota Palu.
“1 April 2024 nanti, Gedung Juang akan berusia satu abad. Tentunya penetapan gedung ini sebagai BCB akan menjadi kado terbaik perayaan satu abad gedung tersebut,” ujar Neni.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, yang hadir pada diskusi tersebut mengatakan, dirinya sudah sangat lama menginginkan agar Gedung Juang menjadi objek kunjungan orang yang datang ke Kota Palu.
“Kalau di sini punya cerita, kenapa tidak kemudian cerita itu kita jaga dan kita kembangkan, agar siapapun yang datang, tahu cerita bahwa di sini suatu tempat bersejarah yang punya cerita untuk diketahui orang banyak,” katanya.
Ia berharap Gedung Juang yang sudah sangat lama tidak diperbaiki, dapat didorong untuk dibenahi dengan tidak merubah bentuk aslinya.
Kemudian lanjutnya, di dalam gedung tersebut, ditampilkan gambar-gambar yang menceritakan sejarah yang berkaitan dengan Gedung Juang, sehingga gedung itu menjadi kunjungan banyak orang.
“Orang ingin tahu apa yang terjadi di gedung ini. Mungkin nanti teman-teman pemerhati budaya dan sejarah tahu dan mencari tahu persis, bagaimana sejarah yang pernah ada di sini. Jadi divisualisasikan dalam bentuk gambar dan dinding-dinding ini akan berbicara,” ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya bersama para pihak yang hadir dalam diskusi tersebut, memiliki visi yang sama, untuk melestarikan dan mengembangkan budaya dan nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Palu.
“Jangan sampai punah. Ada yang saya lihat, banyak gedung-gedung kita yang sudah mulai hilang. Saya berharap Gedung Juang ini tidak akan dirubah atau dialihfungsikan jadi pusat bisnis. Tetap ini menjadi gedung yang punya sejarah,” tekannya.
Ia berharap pertemuan kali ini dapat mendorong secepatnya untuk dilakukan revitalisasi Gedung Juang yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kalau toh misalnya provinsi mau serahkan ke Kota Palu untuk mengelola, kenapa tidak. Semoga pertemuan kita merupakan langkah awal yang baik,” imbuhnya.
Usai memberikan arahan, Sekkot mendengarkan berbagai pandangan dari sejumlah pihak yang hadir dalam forum ini.
Turut hadir yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, Singgih B. Prasetyo, perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, perwakilan Dinas Pariwisata Kota Palu, perwakilan Balitbangda Kota Palu, serta para pemerhati sejarah dan pihak-pihak lainnya.