Pengajar Muda Indonesia Mengajar Tuntaskan Tugas

Sekkab Sigi, Nuim Hayat (depan, kedua dari kiri) menyerahkan cinderamata kepada pengajar muda program Indonesia Mengajar yang telah menuntaskan tugas, di Aula Kantor Bupati Sigi, Kamis (11/9/2025). FOTO: DOK. PROKOPIM PEMKAB SIGI

SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Nuim Hayat menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pengajar muda pada program Indonesia Mengajar.

Hal tersebut disampaikan Nuim, saat menghadiri penutupan Program Indonesia Mengajar, yang digelar di Aula Kantor Bupati Sigi, Kamis (11/9/2025).

Program Indonesia Mengajar dilaksanakan di Kabupaten Sigi sejak tahun 2021 tersebar di empat kecamatan, yakni Palolo, Kulawi, Kulawi Selatan, dan Pipikoro. Selama empat tahun, sebanyak delapan pengajar muda telah mengabdi dan memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan di wilayah pelosok Sigi.

Pada momen penutupan, pihak Indonesia Mengajar juga menyerahkan cenderamata kepada Pemerintah Kabupaten Sigi, sebagai bentuk apresiasi atas kemitraan yang terjalin sejak 2021 hingga 2025.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sigi, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pengajar muda dan tim Indonesia Mengajar yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran selama menjalankan pengabdian di bumi Sigi tercinta,” ucap Nuim.

Ia menegaskan, keberadaan para pengajar muda tidak sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membawa semangat, inspirasi, serta harapan baru bagi pendidikan anak-anak Sigi, khususnya di wilayah terpencil.

“Kami menyadari bahwa apa yang telah dilakukan bukanlah hal yang ringan. Dibutuhkan keberanian, ketulusan, dan semangat juang yang tinggi untuk hidup bersama masyarakat, mendidik anak-anak, serta ikut merasakan denyut kehidupan di pelosok desa,” tambah Nuim.

Menurutnya, Program Indonesia Mengajar telah memberi warna tersendiri dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sigi. Selain memperluas akses ilmu, para pengajar muda juga telah menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal dunia yang lebih luas dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam meraih cita-cita.

Nuim berharap jejak pengabdian yang telah ditinggalkan akan terus tumbuh dan memberi manfaat berkelanjutan.

“Meski program ini secara resmi berpamitan, semangat yang telah ditanamkan akan terus bersemi di hati anak-anak dan masyarakat Sigi. Kami berkomitmen melanjutkan upaya peningkatan mutu pendidikan agar cita-cita menjadikan Sigi maju, cerdas, dan berdaya saing dapat terwujud,” tandas Nuim. */AJI

Pos terkait