Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng baru saja menggelar Apel Pasukan Lilin Tinombala Tahun 2024, Jumat (20/12/2024), sebagai bentuk kesiapan polisi dalam mengamankan mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tahun ini, kepolisian turut menambah kualitas alat dukungan pengamanan. Terbilang istimewa, karena ada beberapa perangkat canggih yang digunakan.
MOHAMMAD MISBACHUDIN – WARTAWAN MERCUSUAR
Beberapa personel dari Ditsamapta terlihat sibuk, padahal upacara apel gelar pasukan masih dua hari lagi akan digelar. Ternyata, hari itu, Senin (16/12/2024), Kapolda Sulteng, Irjen Pol Agus Nugraha melakukan pengecekan kesiapan sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang dikenal dengan pesawat tanpa awak (drone), jenis VTOL (Vertical Take-Off and Landing), di halaman Mapolda Sulteng.
Beberapa jam kemudian, UAV yang mirip pesawat terbang dengan dukungan baling-baling di empat sisinya, serta dilengkapi kamera di bagian bawah perut pesawat, berhasil melakukan beberapa manuver. Beberapa saat kemudian memberikan beberapa laporan, terkait gambar yang direkam, baik video maupun foto.
Secara teknis, Kepala Satgas Opsda Lilin Tinombala 2024, Kombes Pol. Atot Irawan mengatakan, untuk momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) kali ini, pihaknya melakukan upaya yang maksimal. Salah satunya, dengan menghadirkan alat canggih yang mampu terbang di ketinggian hingga mencapai 400 meter, yang dapat dikontrol dari jarak 60 kilometer.
“Sehingga pengawasan untuk pengamanan dari udara, Insyaallah, lebih baik,” ujar Atot.
Ia melanjutkan, UAV jenis VTOL tersebut mampu terbang di lintasan yang sulit, di gunung, lembah dan beberapa medan sulit lainnya. Sehingga, katanya lagi, polisi pun bisa mendapatkan info yang cepat, akurat dan valid, terkait potensi kerawanan yang terjadi selama momen Nataru tahun ini.
Salah satu contoh adalah jalur Kebun Kopi Jalan Trans Sulawesi ruas Palu-Parigi, yang rawan longsor dan pohon tumbang. Kondisi tersebut, kata dia, bisa langsung dipantau secara menyeluruh lewat udara, dengan durasi cukup singkat dan akurat. Sehingga polisi bisa langsung melakukan tindakan tepat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan arus mudik, atau setidaknya memberikan informasi di beberapa titik, agar pengendara berhati-hati dan waspada.
Selain pesawat nirawak, polisi juga menyiapkan mobil watergen, yakni mobil yang memiliki kelebihan mengubah oksigen menjadi air bersih yang bisa dikonsumsi secara langsung. Alat tersebut mampu menyerap oksigen menjadi air minum sebanyak 15 liter dalam waktu sejam.
Pada kondisi tertentu yang cukup darurat, seperti dalam momen mudik, ketika kesulitan mendapatkan air bersih yang dikonsumsi langsung, mobil watergen bisa melakukan upaya menghadirkan air bersih.
“Kami juga tidak menafikan potensi kerawanan di perairan ataupun laut, sehingga kami memaksimalkan alat dukungan SAR laut yang dimiliki oleh Polisi Air, di antaranya perahu karet, kapal penyelamat, scuba diver atau alat selam, senter inframerah, serta beberapa alat lainnya, yang kami siapkan di beberapa titik yang kami anggap rawan terjadinya bencana kapal tenggelam,” tutur Atot yang juga Dirlantas Polda Sulteng.
Hal lain yang tidak luput dari pengamanan polisi adalah adanya upaya ancaman teror bom saat malam Natal dan perayaan Tahun Baru. Sehingga, ujar Atot, pihaknya menyiapkan dukungan alat penjinak bahan peledak, di antaranya adalah mobil penjinak bahan peledak yang dilengkapi alat canggih, kemudian Explosive Ordnance Device (EOD), lalu EOD Body Armor atau pakaian khusus penjinak bom, balistic helm, gas mask, serta gas mask respirator.
“Ini semua upaya yang kami lakukan untuk mencoba memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para pemudik, maupun warga yang ingin merayakan Nataru. Peralatan yang kami miliki masih sangat terbatas, sehingga kami pun tetap mengharapkan kerja sama dari pihak pemerintah daerah, Basarnas, maupun masyarakat, agar perayaan Nataru 2024 di Sulteng bisa berjalan tertib dan lancar,” tutup Atot ***