MOROWALI UTARA, MERCUSUAR – Para pengguna jalan di ruas Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara menuju Nuha, di tepian Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, kini bisa mulai bernafas lega, setelah jalan yang sebelumnya berkondisi buruk itu kini mulai dikerjakan pengaspalannya.
Sudah sepekan kontraktor proyek bernilai hampir Rp40 miliar tersebut turun lapangan melakukan penanganan, mulai dari pertigaan jalan nasional di depan Puskesmas Beteleme, ke arah Desa Po’ona, Kecamatan Lembo Raya, melintasi Desa Beteleme Tua.
Pantauan wartawan yang melihat dari dekat kegiatan tersebut, Senin (27/2/2023), menyaksikan tiga unit alat berat sedang bekerja, yakni sebuah grader, sebuah excavator untuk menggali parit dan sebuh stonewalls alias bomag, alat berat untuk memadatkan badan jalan.
Meski baru beberapa hari melakukan kegiatan, namun badan jalan dari Beteleme tua menuju Po’ona kini sudah mulai rata, setelah grader mengeruk permukaan jalan yang berlubang-lubang lalu ditutupi material pilihan, kemudian dilindas dengan bomag, sehingga kendaraan bisa melaju lebih kencang karena lubang-lubang di badan jalan sudah tertutup material pilihan.
“Permukaan jalan sudah mulus sekitar satu kilometer dari Beteleme Tua, meski baru dua hari alat-alat berat bekerja di ruas itu,” ujar seorang warga yang melintas menuju Desa Korobonde, dikutip dari MCDD.
Seorang staf perusahaan kontraktor asal Luwuk, Kabupaten Banggai, yang sedang mengawasi jalannya pekerjaan menyebutkan bahwa proyek yang mereka kerjakan itu diproyeksikan akan mengaspal seluruh ruas jalan dari Beteleme ke perbatasan Morut-Luwu Timur, yakni sekitar 30 kilometer.
“Namun kita akan lihat dulu volume pekerjaan nanti, mudah-mudahan semuanya bisa tertutup aspal. Kalau sampai Po’ona dan Dolupo Karya (Lawangke), pasti tertutup aspal semua sebelum akhir 2023 ini,” ujarnya.
Bupati Morowali Utara, Delis J. Hehi sebelumnya mengatakan bahwa ruas jalan Beteleme menuju Batas Luwu Timur ini ditalangi dengan dana APBD Provinsi Sulteng, dan akan menjadi jalur strategis antarprovinsi yang menghubungkan Sulteng-Sulsel melalui Sorowako.
Jalur ini akan membuat Morut yang kaya dengan sumberdaya alam tambang, pertanian dan kelautan semakin menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat, baik untuk berbisnis maupun berwisata.
Jika proyek tersebut selesai, maka ruas Beteleme-Nuha sekitar 45 kilometer akan beraspal mulus seluruhnya, karena dua tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulsel sudah lebih dahulu mengaspal jalan dari Desa Nuha menuju perbatasan Luwu Timur dan Morut.
Meski saat ini kondisi jalan Beteleme-Nuha masih rusak, namun arus kendaraan angkutan umum bus kecil dari Sulsel ke Morut dan Morowali atau sebaliknya, sudah cukup ramai melintas.
“Terima kasih atas perjuangan Bupati Delis, sehingga ruas jalan Beteleme ke Po’ona dan Lawangke ini akhirnya bisa direalisasikan juga peningkatannya,” ujar Lius, warga Desa Po’ona, yang juga karyawan PT GNI yang setiap hari harus melintasi jalan tersebut untuk pergi ke tempat bekerja di Bunta, Kecamatan Petasia Timur. VAN