PALU, MERCUSUAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng menggelar kegiatan Program Penguatan Konservasi Sumber Daya Laut, Melalui Perbaikan Tata Kelola Perikanan Skala Kecil di Kabupaten Banggai Kepulauan, di Kota Palu, Kamis (18/7/2024).
Kepala DKP Sulteng, Moh. Arif Latjuba dalam sambutannya mengatakan, pengelolaan sumber daya kelautan merupakan tameng, dalam menjaga manusia dan alam dari perubahan iklim yang sangat drastis saat ini.
“Dalam kurun waktu beberapa bulan ini terjadi perubahan cuaca yang tidak stabil, sehingga pemanfaatan sumber daya kelautan kurang maksimal. Selain itu juga, pemanfaatan ekosistim pesisir dan laut yang menjadi trending topik, salah satunya adalah blue carbon dalam program pemerintah saat ini,” urainya.
Sebagai konsekuensinya, lanjut Arif, ada beberapa hal yang harus disikapi, antara lain menjaga lingkungan laut, pesisir dan pulau.
Arif menyampaikan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, menyebutkan bahwa luas kawasan konservasi perairan laut konsisten meningkat sejak 2015 hingga 2022. Di mana pada tahun 2015, luas kawasn konsevasi mencapai 17,3 juta hektare, yang setahun kemudian naik menjadi 17,98 juta hektare.
“Perluasan kawasan konservasi akan memicu hal-hal yang positif, di antaranya adalah menjamin keberlanjutan stok ikan, melindungi cadangan karbon biru atau blue carbon, melindungi ekosistem pesisir dan pulau-pulau. Jika target perluasan kawasan konservasi laut berhasil, berpotensi memberikan perlindungan ekosistem laut,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan itu, perwakilan DKP Kabupaten Touna dan Kabupaten Banggai Kepulauan, Balai Taman Nasional Kepulauan Togean, NGO, serta kelompok nelayan yang mendukung pengelolaan gurita di Pulau Bakalan dan Pulau Bauno. MBH