Pengembangan Kakao dan Kopi Didukung Benih Berkualitas

SIGI, MERCUSUAR – Untuk mengembalikan kejayaan produksi kakao dan di Sulteng, khususnya di Kabupaten Sigi, diperlukan peran dari pemerintah daerah. Untuk saat ini, tanaman kakao perlu peremajaan, mengingat berdasarkan data yang ada bahwa umur tanaman kakao di Sigi berusia 21 tahun ke atas, sedangkan rata-rata nasional tanaman kakao adalah 19 tahun ke atas.

Demikian dikatakan Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Kementerian Pertanian RI, Dr. Teddy Dirhamsyah, kepada wartawan Mercusuar, Jumat (24/2/2023).

Kata dia, dalam pengembangan tanaman kopi dan kakao, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penyiapan benih tersebut harus benar-benar berkualitas.

“Untuk itu, kami siap berkolaborasi, dan tentu peran Pemerintah Kabupaten Sigi dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) juga harus melakukan, kemudian juga bagaimana untuk peremajaan itu tidak tergantung dari luar,” kata Teddy.

Dalam pengembangan tanaman kakao dan kopi, lanjutnya, peremajaan, penyediaan pupuk, pendampingan, kelembagaan juga penting, serta pengadaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mana Kabupaten Sigi sudah ada program tersebut.

“Membangun penangkaran benih induk itu penting dilakukan, baik dilakukan di provinsi maupun kabupaten,” jelasnya.

Selanjutnya, menurut Teddy, pemerintah juga dapat memberikan pemahaman kepada para petani yang saat ini membudidaya tanaman kakao dan kopi, bahwa tanaman tersebut menguntungkan. Pemahaman tersebut perlu dilakukan, sehingga petani tidak beralih kepada komoditas lain.

“Diperlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan masyarakat untuk membangun tanaman kakao dan kopi, sehingga berjaya kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurhalish menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Kementan RI, atas kehadirannya dan bersedia memberikan materi dalam Focus Group Discussion (FGD).

Ia berharap, semoga kedepan dapat lebih menguatkan perannya dalam menfasilitasi petani Sigi dalam memeroleh bahan tanam unggul untuk pengembangan komoditas tanaman kakao dan kopi berkelanjutan di Kabupaten Sigi. AJI

Pos terkait