PALU, MERCUSUAR – Tenaga Pendamping Profesional (TPP) memiliki tugas yang tidak ringan di desa. Di antaranya mengawal dan memfasilitasi proses perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan.
“Sehingga, upaya-upaya penguatan SDM TPP Desa sangat penting dilaksanakan,” kata Staf Ahli Gubernur Sulteng Bidang SDM, Pengembangan Kawasan dan Wilayah, Farida Lamarauna, saat mewakili Gubernur pada Rapat Koordinasi Penguatan Pendamping dan Pemberdayaan Masyarakat Desa tahun 2022, di salah satu hotel di Palu, Rabu (6/7/2022).
Pada kesempatan itu, ia juga menitip harapan agar TPP dapat menghubungkan semua elemen untuk membangun sinergitas dalam membangun desa.
“Rakor ini dapat menjadi media diskusi dan bertukar pikiran untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, menegaskan bahwa fokus TPP adalah untuk membantu percepatan realisasi SDGs Desa.
Ia mengungkapkan, ada 18 indikator yang mesti terwujud, mulai dari desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan sampai dengan kelembagaan desa dinamis dan adaptif.
“Semoga Rakor ini memberi manfaat bagi semua, khususnya pembangunan dan pengelolaan desa,” ujarnya saat membuka Rakor secara daring.
Turut hadir di acara tersebut, Kepala Pusat Pelatihan ASN Kementerian Desa dan PDTT, Mulyadin Malik bersama pejabat terkait Kementerian, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sulteng, Mohammad Nadir dan mitra kerja. */IEA