Pengungsi Bertahan di Halaman Kantor Bupati

FOTO HUNTARA DONGGALA

DONGGALA, MERCUSUAR – Sebagian pengungsi korban gempa 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Donggala pada 28 September lalu, masih bertahan di tenda di Kota Donggala. Mereka bertahan lantaran hunian sementara (huntara) yang dibangun pemerintah daerah dan swasta belum rampung.

Pantauan Mercusuar,  Senin (7/1/2019), tampak tenda-tenda pengungsi masih berdiri di kawasan perkantoran Donggala, seperti halaman Sekretariat DPRD dan di belakang kantor Bupati Donggala.

Meskipun aktivitas pegawai di kantor sudah berlangsung normal, namun pengungsi yang masih berada di tenda-tenda pengungsian diperkenankan bertahan karena dinilai tidak mengganggu kerja para pegawai Pemda.  

Kebanyakan mereka yang mengungsi itu adalah yang tinggal di pesisir pantai Donggala. Korban mengalami rumah rusak berat akibat terjangan tsunami.

“(kami) Menunggu rumah bantuan (huntara) jadi. Rumah kami rusak diterjang tsunami,” kata salah satu pengungsi, Even Bas, Senin (7/1/2019).

Dia mengharapkan pembangunan huntara bisa dipercepat agar masyarakat lekas  pindah dari tenda ke huntara. Sampai saat ini sejumlah pengungsi di kawasan kompleks perkantoran itu masih menerima bantuan, seperti air bersih dan kebutuhan sembako.

“Kami masih bersyukur karena masih diberikan umur panjang saat gempa dan tsunami lalu. Insya Allah ini yang terakhir  Allah memberikan ujian kepada kita semua,” ucap Mangge Dales, pengungsi lainnya.

Sementara itu, pantauan di lokasi pembangunan huntara yang berada di Kelurahan Gunung Bale, Kecamatan Banawa, Kota Donggala, saat ini pembangunan hunian masih berlangsung.  TUR

Pos terkait