Penurunan Kemiskinan dan Stunting Parmout Sangat Baik

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Upaya Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) dalam menurunkan angka kemiskinan dan stunting disebut sangat baik.

“Sesuai dengan data yang ada pada kami, menjelaskan bahwa upaya penurunan kemiskinan di Kabupaten Parmout juga sangat baik, dan merupakan kabupaten yang mengalami penurunan luar biasa,” ujar kepala Bappeda Provinsi Sulteng, Dr. Christina Shandra Tobondo, pada Musrenbang RKPD dan Rakor Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Parmout tahun 2023, di Aula Bappelitbangda Parmout, Kamis (16/3/2023).

Bukan hanya itu, Christina juga mengatakan terkait penanganan stunting Kabupaten Parmout juga mengalami penurunan yang sangat baik, dengan sebelumnya angka stunting mencapai 31,7 persen menjadi 27,4 persen, atau mengalami penurunan mencapai 4,3 persen.

“Sesuai dengan RPD yang masuk di kami, target untuk Kabupaten Parigi Moutong di tahun 2024 itu ada di angka 10 persen. Ini sangat luar biasa, dan semoga bisa mencapai target yang sudah dirancang,” tegasnya.

Menurutnya, pada Rakor stunting sebelumnya, pihaknya juga sampaikan bahwa  tidak perlu untuk memperdebatkan apakah itu melalui mode survei atau tidak survei, tetapi mencoba menggunakan seperti mode yang dilakukan di Provinsi Bali, yaitu dengan memaksimalkan EPPBGM.

“Kalau saya lihat, Kabupaten Parigi Moutong mengalami penurunan stunting karena kabupaten ini memaksimalkan EPPBGM itu sendiri sebesar 75 persen,” ujar Christina.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Parmout, H. Badrun Nggai  mengucapkan terima kasih dan memberikan Apresiasi kepada BAPPELITBANGDA Kabupaten Parmout, karena telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Wabup mengatakan, proses perencanaan saat ini telah memasuki tahap Musrenbang tingkat Kabupaten. Artinya, usulan perjalanan sudah pada tahap penentuan prioritas unggulan yang akan mengerucut menjadi usulan prioritas, yang mana Rakor tersebut harus betul-betul mendukung tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Parmout dan dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

Di antaranya, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat membuka akses masyarakat dalam mendistribusikan hasil pertanian dan peternakan, sehingga nilai jualnya menjadi kompetitif dan dapat bersaing.

“Tentunya dengan  membuka akses masyarakat dalam melakukan pelayanan kesehatan dan pendidikan, dan ini yang tentunya menjadi harapan masyarakat bahwa infrastruktur ini penting, selain itu juga air bersih dan juga sanitasi menjadi prioritas kita di tahun 2024,” ujarnya. TIA

Pos terkait