PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, Dr. H. Mohsen Alaydrus menyampaikan pihaknya berupaya memberikan pelayanan haji yang terbaik dan istimewa, pada penyelenggaran ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.
Hal itu, kata dia, untuk memberikan ‘kenangan’ terbaik pada tahun terakhir penyelenggaraan haji oleh Kemenag. Sebagaimana diketahui, tahun 1446 H/2025 M merupakan penyelenggaraan haji terakhir oleh Kemenag, yang mulai tahun depan akan beralih ke Badan Haji dan Umrah sebagai lembaga baru yang dibentuk oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Target kami tentunya memberikan yang terbaik, pelayanan haji yang istimewa pada tahun ini. Itulah cita-citanya, sehingga akan kami maksimalkan sebagai bagian dari kenangan, lah, atas perubahan nomenklatur institusi Kementerian Agama,” kata Mohsen, di Palu, baru-baru ini.
Terkait perubahan struktur dan nomenklatur tersebut, Mohsen menyebut pihaknya masih menunggu regulasi dan teknis dari pemerintah pusat.
“Pengembangan struktur nomenklatur dan sebagainya masih menunggu regulasi. Saat ini masih fokus pembenahan di pusat, berikut nanti ada pengembangan di daerah. Pelaksanaan haji tahun terakhir ini masih dilaksanakan oleh Ditjen (Direktorat Jenderal) PHU (Penyelenggara Haji dan Umrah) Kemenag,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Sulteng, H. Muchlis Aseng mengungkapkan saat ini proses penyelenggaraan haji di daerah dalam tahapan verifikasi jemaah yang akan diberangkatkan.
Pada tahun ini, Provinsi Sulteng mendapatkan kuota sebanyak total 1.993 jemaah haji, sama dengan tahun lalu. Jumlah tersebut terdiri atas 1.870 orang jemaah reguler, 100 orang jemaah prioritas lansia, pembimbing ibadah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 5 orang, dan Petugas Haji Daerah (PHD) 18 orang.
“Di Sulteng saat ini sedang melakukan verifikasi jemaah. Setelah verifikasi juga persiapan dokumen, antara lain pengumpulan paspor haji dari kabupaten dan kota, kemudian scan data paspor jemaah,” ujar Muchlis, baru-baru ini.
Ia menambahkan, mulai 18 Februari 2025 pihaknya dijadwalkan melakukan proses pemvisaan calon jemaah.
“Inilah yang sementara kami lakukan. Kami pastikan jemaah haji yang sudah keluar namanya (untuk berangkat), dokumen-dokumennya betul-betul sudah siap jelang saat pemberangkatan nanti,” tandas Muchlis. IEA