TOLITOLI, MERCUSUAR – Setiap tahun, budi daya perikanan tangkap yang dikelolah Dinas Perikanan dan Kelautan Tolitoli merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli.
Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tolitoli, Ir Gusman Magangka pada wartawan Media ini di kantornya, Senin (1/7/2019)
Menurutnya, potensi sektor perikanan di Tolitoli sangat menjanjikan, hingga pemerintah perlu memberikan perhatian khusus disisi penyiapan dan penyempurnaan sarana serta prasarana infrastruktur yang dibutuhkan. Apalagi sektor perikanan tersebut terbukti telah memberikan sumbangan terbesar buat penerimaan PAD.
Tercapainya target PAD yang dibebankan pada Dinas Perikanan Tolitoli yang setiap tahun terus ditingkatkan, kata Gusman, tidak terlepas dari peran sejumlah investor yang telah menginvestasikan modalnya di Tolitoli. Dimana saat ini ada lima investor yang bergerak dibidang budi daya perikanan tangkap, yakni CV Mina Jaya Bahari, CV Cakrawala Mitra Bahari, CV Fitra Karya Sejahtera, PT Tri Toba Samudera dan PT TSI Tolitoli.
Selain itu, juga ada perusahaan yang bergerak di bidang budi daya Kerang Mutiara, yaitu PT Timer Of Suki Mutiara.
“Semua perusahaan yang bergerak di bidang budi daya perikanan tangkap itu telah member sumbangsi besar terhadap Pemerintah Kabupaten Tolitoli. Target PAD kita pada tahun 2017 dan 2018 sebesar Rp300 juta diperoleh dari sektor perikanan tangkap ini. Bahkan pada tahun angaran 2019 ini target PAD kita tingkatkan menjadi Rp350 juta. Kedepan tentu kita ingin lebih besar lagi pendapatan dari sektor ini. Karena itu kita sangat perlu memberikan perhatian serius terhadap penyiapan infrastruktur yang lebih memadai sehingga kita bisa menembus pasar ekspor,” papar Gusman.
“Melalui Pelindo, kita butuh infraksturktur yang fasilitasnya memadai, diantaranya kesiapan fasilitas energi listrik yang cukup. Tentu disini ada keterlibatan pihak PLN. Begitu juga dengan PDAM, mengingat kebutuhan air bersih cukup besar. Jadi kita harus tangani secara terpadu sehingga fasilitas yang dibutuhkan para investor dapat kita siapkan secara maksimal,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Gusman juga menyinggung dan membuka peluang pengembangan budi daya pada sektor lain.
Dikatakannya bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga telah menaruh harapan besar pada pengembangan budi daya tambak yang akan dilaksanakan oleh salah satu investor dari Sulawesi Selatan PT Benur Kita. Investor itu akan membuka budi daya tambak di Lingadan, Kecamatan Dakopemean dengan investasi skala besar bernilai trilliunan rupiah.
“PT Benur Kita saat ini sedang merampungkan kelengkapan perizinannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa melanjutkan aktivitasnya,” tutup Gusman. MP