Percepat Penurunan Stunting Melalui TPK

STUNTING-db37aacf

PALU, MERCUSUAR – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati mengungkapkan, tim tersebut terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB. Jumlah TPK di Provinsi Sulteng ditargetkan sebanyak 2.484.

“Sasaran terkini stunting anak di bawah 5 tahun. BKKBN memfasilitasi untuk Tim Pendamping Keluarga,” kata Maria, saat melakukan pertemuan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Donggala, medio pekan lalu.

Maria menjelaskan, sasaran dampingan TPK nantinya adalah para calon pengantin, ibu yang telah melahirkan atau pascapersalinan, ibu hamil, serta keluarga yang memiliki anak di bawah usia lima tahun.

Ia juga mengungkapkan, prevalensi stunting di Sulteng masih tinggi, yakni 31,26 persen berdasarkan data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019.

“Sebelumnya 41 persen data dari Riskesdas tahun 2013, lalu menjadi 32,5 persen data dari Riskesdas tahun 2018. Sementara target nasional 14 persen pada tahun 2024,” ujarnya.

Pembentukan Tim Pendamping stunting itu disambut baik Kepala Dinas P2KB Kabupaten Donggala, Lasamudia Dalili. Ia mengaku sangat mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting.

“Butuh keterlibatan dan kerja sama seluruh pihak secara terintegrasi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Donggala. Saya berharap tim ini segera terbentuk, sehingga secepatnya bisa melakukan pendampingan,” tandas Lasamudia. */IEA

Pos terkait