SIGI, MERCUSUAR – Pejabat Bupati Sigi (Pjs) Bupati Sigi, Sisliandy Ponulele meresmikan Sentra UMKM Kecamatan Kulawi, di Desa Mataue, Kamis (29/10/2020). Sentra UMKM itu merupakan bantuan Yayasan Penabulu yang didukung oleh Kerk In Actie dan ICCO Cooperation.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati meminta kepada masyarakat untuk menjaga serta memanfaatkan bantuan sentra UMKM atau bisa disebut pasar, karena keberadaan sentra UMKM tersebut akan membantu masyarakat Sigi, khususnya warga Kecamatan Kulawi.
“Saya minta pasar ini harus dimanfaatkan betul-betul. Jangan cuma awal-awal ramai, begitu seterusnya sudah mulai kosong-kosong,” ujarnya.
Dia juga lupa mengucapkan penghargaan dan apresiasi pada Yayasan Penabulu atas bantuannya, serta hingga saat ini masih melaksanakan program kemanusiaan membantu warga Kabupaten Sigi, khususnya masyarakat Kulawi.
Sementara, Kepada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi, Kaharuddin menambahkan pihaknya berharap sentra UMKM itu dapat berjalan dengan baik, dan sebagai dinas yang menaungi pihaknya juga akan turut membantu dan berharap kedepannya akan terbentuk koperasi yang anggotanya adalah para pelaku usaha di wilayah itu.
PASAR YANG PERTAMA
Perwakilan Program Manager Yayasan Penabulu, Joana Tri Yonanita menjelaskan pascabencana September 2018 lalu, usai membantu penyintas pada masa tanggap darurat, maka dilanjutkan dimasa recovery. Hasil asesmen yang dilakukan bahwa ada beberapa pertimbangan, sehingga pihaknya memutuskan untuk membangun Sentra UMKM tersebut.
Pertama, di Kecamatan Kulawi belum terdapat pasar; kemudian wilayah tersebut sewaktu-waktu bisa terisolir, bukan hanya ketika terjadi bencana besar; serta sebagian besar masyarakatnya masih tergantung dari para pedagang dari Palu, baik yang berjualan menggunakan roda dua maupun roda empat.
“Jikalau kondisi terisolir terjadi, maka dikhawatirkan masyarakat Kulawi akan kesulitan mendapatkan kebutuhan sayur-sayuran dan sebagainya. Berangkat darisitu, kita melihat bahwa potensi di Kulawi sangat besar, maka kita berupaya untuk menyediakan pasar untuk bertransaksi,” ujar kata Ita, sapaan akrabnya.
Dia melanjutkan, pembangunan pasar tersebut hanya sebagai media atau stimulan, namun tujuan utama dan hal yang ingin dicapai dari program tersebut adalah terbentuknya ketahanan pangan, sehingga target yang diharapkan adalah terwujudnya pasokan ketahanan pangan dari masyarakat Kulawi itu sendiri.
“Saat ini memang sudah berjalan program ketahanan pangan, namun masih sebatas kebutuhan rumah tangga masing-masing. Untuk itu, dengan adanya pasar ini, kita harapkan masyarakat bisa termotivasi dalam menyediakan bahan pangan,” jelasnya.
Salah seorang pelaku usaha, Sumiati (49) mengaku, sangat senang dengan keberadaan pasar tersebut dan diakuinya dirinya sangat terbantu untuk menjual dagangannya, dan dia berharap dengan adanya pasar itu, para petani atau pekebun juga bisa lebih termotivasi meningkatkan hasil tanamannya. AMR/AJI